Geopark Ijen Sebut Gempa Jember M 6,2 Tak Pengaruhi Aktivitas Semeru

Geopark Ijen Sebut Gempa Jember M 6,2 Tak Pengaruhi Aktivitas Semeru

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 16:16 WIB
Gempa jember susulan M 4,3
Foto: Dok. Tangkapan Layar Twitter@infoBMKG
Banyuwangi -

Gempa bumi yang terjadi di Jember M 6,2, Selasa (6/12/2022), tak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Semeru. Dampak gempa bumi terhadap aktivitas gunung api ditentukan beberapa sebab.

Ketua Harian Geopark Ijen Abdillah Baraas mengatakan, gempa bumi bisa menyebabkan gunung merapi melutus. Tapi, hal sebaliknya tidak berlaku.

"Gempa bumi bisa memicu gunung meletus. Itu betul. Tapi gunung meletus tidak bisa memicu gempa tektonik. Belum pernah ada kejadian," kata Abdillah kepada detikJatim, Selasa (6/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak gempa bumi terhadap aktivitas gunung api pun ditentukan beberapa sebab. Hal itu, kata Abdillah, bergantung pada kondisi magma di gunung api.

"Bisa dari dapur magma, bisa dari atas. Misalnya, gempa meruntuhkan bagian atas gunung. Lalu materialnya turun, jatuhnya ke dapur magma. Kemudian dapur magma goncang," terang dia.

ADVERTISEMENT

Sementara aktivitas gunung berapi dari dasar magma bisa terjadi apabila terjadi injeksi. Gempa menyebabkan material magma keluar ke atas.

Di sisi lain, gunung api justru disebut punya kemampuan untuk meredam guncangan akibat gempa bumi.

"Dalam konsep gunung berapi, gunung itu memang dijadikan sebagai pasak bumi. Nah, fungsinya pasak itu jelas, bagaimana membuat apa yang ada di sekitarnya menjadi kuat," lanjut dia.

Fungsi itu membuat daerah di sekitar kaki gunung lebih kuat ketika guncangan akibat gempa datang. Hal ini menyebabkan gempa di sekitar area gunung berapi relatif tidak terasa di banding daerah lain.

"Karena fungsi pasak tadi, sebagai peredam getaran yang merambat dari laut ke darat," sambung dia.

Fungsi yang sama tidak dimiliki oleh dataran tinggi berupa perbukitan. Menurut Abdillah, daerah perbukitan tak memiliki sistem di bagian bawah yang dapat menjadi pasak bumi.

"Kalau gunung api, dia punya sistem di bawah. Dia punya dapur magma, sesuatu yang ditancapkan di sana," ujarnya.




(dte/fat)


Hide Ads