Hujan mulai turun di kawasan permukiman di sekitar Gunung Semeru yang hari ini mengeluarkan awan panas guguran (APG). Hujan ini yang sempat dikhawatirkan oleh Pemkab Lumajang.
"Iya, saat ini sudah turun hujan," ujar Hori, salah satu warga sekaligus tokoh masyarakat di Desa Sumber Wuluh dekat Jembatan Gladak Perak ketika dihubungi detikJatim, Minggu (4/12/2022).
Hori yang sudah pergi dari rumahnya di salah satu dusun di Sumber Wuluh menyebutkan pukul 13.10 WIB tadi hujan dengan intensitas sedang sudah mulai mengguyur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujannya sedang. Sudah, ya, maaf saya masih repot," ujarnya dengan terburu-buru.
Sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan seluruh komponen siaga bencana di Lumajang sedang memantau kondisi Gunung Semeru. Semua pos pantau Gunung Semeru diminta mewaspadai turunnya hujan.
"Kami saat ini mewaspadai kalau ada hujan. APG ini kan pasti turun bersama aliran lahar. Nah ketika hujan pasti akan menambah jarak. APG ini kan jarak tempuhnya 10 kilometer, kalau hujan bisa 15-20 kilometer," ujarnya.
Untuk itulah warga di desa tertinggi aliran lahar Semeru, yakni Desa Supit Urang telah diungsikan. Sementara di bawah desa tersebut, yakni Desa Sumber Wuluh di Kecamatan Candipuro baru sebagian saja warga yang dievakuasi.
Meski jarak tempuh APG Semeru kali ini mencapai 10 kilometer, Thoriq menjelaskan bahwa situasi saat ini tidak seperti APG 2021 lalu yang banyak memakan korban jiwa. Karena saat ini angin tidak mengarah langsung ke permukiman warga.
"Arah angin ke Malang Selatan. Jadi kemungkinan saat ini di Malang sedang terjadi hujan abu," ujarnya.
(dpe/fat)