Tukang Becak di Madiun Tolak BLT BBM Memang Sering Tak Mau Terima Bantuan

Tukang Becak di Madiun Tolak BLT BBM Memang Sering Tak Mau Terima Bantuan

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 30 Nov 2022 09:49 WIB
Tukang becak madiun tolak blt bbm
Sukadi saat menolak BLT BBM. (Foto: Dok. Tangkapan Layar/TikTok)
Madiun -

Sukadi, seorang tukang becak di Kabupaten Madiun menolak bantuan dari pemerintah. Seharusnya dia mendapatkan jatah Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp 450 ribu.

Ternyata, bukan sekali ini saja Sukadi menolak bantuan. Pria berusia 68 tahun itu tidak mau merepotkan orang.

Ketua RT 8/RW II, Kelurahan Munggut, Suwarno menjelaskan, Sukadi sebenarnya hidup serbakekurangan. Namun, dia sering menolak bantuan yang diberikan pemerintah. Tak hanya dari pemerintah, Sukadi juga menolak bantuan yang diberikan tetangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keseharian pak Sukadi ini sebagai pemulung dan tukang becak, tetapi dia tidak mau menerima segala bentuk bantuan," kata Suwarno, Rabu (30/11/2022).

Suwarno menambahkan, Sukadi beralasan dia bisa bekerja sendiri. Selain itu, Sukadi juga enggan merepotkan orang lain.

ADVERTISEMENT

"Alasannya karena masih mampu bekerja sendiri. Dia tidak mau merepotkan orang lain," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, video Sukadi menolak BLT BBM itu viral di media sosial. Sukadi yang tingga di Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu itu awalnya didatangi polisi yang mengawal penyaluran BLT BBM.

Salah satu yang mengunggah video Sukadi adalah akun TikTok @om_bhabin99. Di video berdurasi 53 detik itu tampak Sukadi memegang uang lembaran Rp 100 ribu di tangan. Sukadi yang memakai kaus merah berusaha menolah uang itu. Sedangkan seorang polisi berusaha meyakinkan Sukadi bahwa uang itu memang haknya.

"Lah niki hak njenengan loh (ini hak anda)," kata polisi tersebut kepada Sukadi.

Sukadi kemudian menjawab polisi tersebut. Dia mengaku takut karena mengira uang tersebut milik orang tuanya yang sudah meninggal dunia.ia.

"Mboten, kulo niki ngeten, bade matur. Ngapunten, kulo niki pikatuk surat perkawis gene papan niki. Kulo boten saget dicegah, kulo nggih wedi sanget pak. Kulo niki diperkawis, gen niki nek tasih tinggalan tiyang sepuh kulo. Kan sederek kulo pun mboten wonten, kulo niko lak ajrih. (Tidak, saya ini gini, mau bilang. Mohon maaf, saya ini dapat surat terkait tempat tinggal ini. Saya tidak bisa dicegah, saya takut sekali pak. Tempat tinggal ini peninggalan orang tua saya. Kan saudara saya sudah tidak ada, saya takut)" ucap Sukadi.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Munggut Aipda Joko Kustoyo memastikan bahwa video tersebut direkam bulan ini. Saat itu petugas Bhabinsa memang mengawal penyaluran BLT BBM ke warga.

"Betul itu wilayah saya kejadian tanggal 22 November kemarin. Ndak mengira kok ramai videonya, saya ndak upload," kata Joko.




(fat/dte)


Hide Ads