Pakar Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Amin Widodo mengatakan, karakter Gunung Semeru yang kerap erupsi merupakan hal wajar. Sebab, karakter gunung tersebut memang berbeda dengan gunung berapi lainnya di Indonesia.
"Karakternya dari dulu ya memang seperti itu, keluar terus (erupsi), tapi statusnya masih normal, masih bisa ditolerir," jelas Amin kepada detikJatim, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, jika tak mengeluarkan erupsi, maka magma yang ada di dalam bumi itu akan terkumpul di kantong bumi. Dan jika sudah penuh, akan menjadi letusan yang besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berpikirnya magma dalam bumi itu masuk di kantong bumi itu. Kalau sudah penuh jadi letusan yang besar, tapi ini ada celah keluar sehingga bisa mengurangi tekanan (di kantong bumi)," paparnya.
Meski demikian, kondisi status berapa, aman atau tidaknya Gunung Semeru tetap pos pantau yang menentukan.
"Nanti yang menentukan status ya pos pantau. Sebab itu (erupsi) hanya salah satu tanda saja. Biasanya status itu nanti akan dikirim ke bupati, gubernur, dan termasuk ke media kan," tutur Amin.
"Jadi saya tidak bisa menentukan atau meramalkan, oh ini masih aman atau tidak. Karena saya kan orang luar," tandas Amin.
Sebelumnya, pagi ini Gunung Semeru di Lumajang erupsi dua kali. Erupsi terjadi pukul 05.56 WIB dan pukul 06.11 WIB, Senin (28/11/2022).
(fat/dte)