Kesaksian Teman-Guru Saat Siswi SMP Surabaya Loncat dari Lantai 2

Kesaksian Teman-Guru Saat Siswi SMP Surabaya Loncat dari Lantai 2

Deni Prastyo - detikJatim
Jumat, 25 Nov 2022 14:43 WIB
smpn 1 surabaya jalan pacar
Lokasi korban loncaty dari lantai 2 sekolahnya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Siswi SMP nekat terjun dari lantai 2 sekolahnya di Jalan Pacar Surabaya. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, Jumat (11/11/2022).

Salah satu saksi siswa di lantai 2 mengaku melihat korban sengaja naik ke pot bunga dan langsung terjun ke lantai 1. Ketinggiannya diperkirakan mencapai 4 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi itu lihat dia (Korban) naik ke pot bunga trus langsung loncat. Saya dan teman-teman ya berteriak nggak bisa menolong. Sebab ada di dalam kelas, dia sudah di luar kelas," kata seorang siswi yang baru saja melakukan kegiatan Jumat Sehat di sekolahnya Jalan Pacar Surabaya.

Setelah itu teman-temannya melihat ke bawah (Korban jatuh) dan berteriak-teriak untuk menolong korban.

ADVERTISEMENT

"Jatuh, jatuh..dia jatuh," tambahnya.

Lalu para siswa dan siswi memanggil para guru, guru Bimbingan Konseling (BK) dan UKS. Para guru langsung mendatangi dan melihat kondisi korban.

"Teman-temannya berteriak dan meminta tolong ke para guru. Kami langsung menolong dan menghubungi petugas," jelas Humas SMP di Surabaya, Sri Wahyuningsih kepada wartawan.

Saat kejadian, tambah dia, pihak sekolah menghubungi puskesmas. Tapi disarankan menghubungi 112 dan tidak berapa lama menuju ke sekolah. Saat diperiksa, korban dalam kondisi sadar.

"Korbannya masih sadar dan bisa menjawab pertanyaan (Dari para guru dan petugas). Dia tidak pingsan. Dia anaknya kuat kelihatannya," tambahnya.

Kini korban masih berada di RSUD Soewandhie untuk mendapat perawatan.

"Kepala sekolah, guru BK dan wali kelasnya masih menunggu dan menemaninya di RS," tandasnya.




(fat/fat)


Hide Ads