Ati-ati Rek! Penipuan Ngaku Wali Kota Surabaya Bermodus Galang Donasi

Ati-ati Rek! Penipuan Ngaku Wali Kota Surabaya Bermodus Galang Donasi

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 22 Nov 2022 21:29 WIB
penipuan catut nama wali kota surabaya
Nomor pelaku penipuan yang catut nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Modus penipuan dengan mencatut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sedang marak terjadi. Warga diimbau untuk waspada akan modus tersebut.

Pelaku menggunakan modus tersebut melalui SMS, WhatsApp, maupun media sosial yang mengatasnamakan pejabat Pemkot Surabaya.

Penipu menghubungi korban menggunakan nomor WA 0813-3305-1810 mengatasnamakan dan memakai foto profil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Nomor itu sendiri dipastikan milik penipu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya M Fikser mengatakan penipu tersebut memperkenalkan diri sebagai Wali Kota Surabaya. Modusnya sedang menggalang donasi untuk membantu masjid dan panti asuhan.

"Jadi, itu tidak benar dan itu bukan nomornya Pak Wali," kata Fikser kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (22/11/2022).

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, BUMD, maupun pihak swasta untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai. Karena berbagai bentuk penipuan dapat dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Ia juga meminta kepada seluruh warga Surabaya, agar tidak langsung mempercayai apabila nomor tersebut atau nomor lain yang mengatasnamakan Wali Kota Eri. Selain itu juga yang mengatasnamakan pejabat pemkot yang meminta bantuan.

"Mohon dikroscek terlebih dahulu kebenarannya, jangan gampang percaya karena tidak mungkin penggalangan dana dilakukan semacam itu," imbaunya.

Selain itu, Fikser juga meminta kepada masyarakat, apabila mengetahui perbuatan yang melawan hukum, agar segera melaporkan ke pihak berwajib. Sebab, Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari penipuan tersebut.

"Hati-hati jika ada telepon yang meminta atau ada maksud tertentu mengatasnamakan pejabat pemkot, apapun alasannya hal itu tidak benar," pungkas Fikser.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads