Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Ada fakta pilu terkait tewasnya lansia yang tewas tertabrak Kereta Api (KA) Probowangi. Sebelum pergi meninggalkan rumah,lansia bernama Sudarto itu meninggalkan sepucuk surat wasiat ke anak-anaknya. Korban diduga bunuh diri.
Pria berusia 69 tahun itu tewas seketika tertabrak KA Probowangi sekitar pukul 12.13 WIB, Minggu (20/11/2022). Sebelum insiden itu terjadi, korban meninggalkan surat wasiat untuk anaknya yang ditulis di selembar kertas putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat tersebut bertuliskan "maaf Dian tidak sempat pamit saya akan jalan-jalan cari udara segar," demikian isi surat yang ditulis almarhum untuk anaknya.
Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin mengatakan, berdasarkan keterangan dari anak pertama, korban ternyata memiliki utang yang tidak sedikit.
"Tidak menutup kemungkinan hal tersebut menjadi beban oleh korban," kata Kusmin.
Jenazah korban, kata Kusmin, sudah diautopsi di RSUD Blambangan, Banyuwangi.
"Setelah dilakukan autopsi luar, langsung dimandikan oleh pihak rumah sakit sesuai permintaan keluarga," sambungnya.
Jenazah lalu diantar ke rumah duka untuk dimakamkan.
"Pihak keluarga sudah menerima kepergian korban," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, korban awalnya berjalan di rel kereta api antara Stasiun Rogojampi dan Stasiun Banyuwangi Kota. Tepatnya di KM 5 petak 9.
Sekitar pukul 12.13 WIB, melaju KA Probowangi tujuan akhir Stasiun Ketapang, Banyuwangi. Dari kejauhan, korban sudah berulang kali diklakson oleh masinis.
Klakson terus dibunyikan, namun hingga jarak kereta sangat dekat, korban tetap tidak menghindar. Akhirnya, korban tertabrak KA dan tewas seketika.
(abq/dte)