Kondisi atap SD Negeri 3 Sabuntan, Pulau Sapungkur, Sapeken, Sumenep rusak berat sudah bertahun-tahun. Ironisnya, hal itu ternyata tak mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Disdik berdalih perbaikan sekolah tak bisa dilakukan karena tak masuk Dana Alokasi Khusus (DAK). Ini karena jumlah murid di SD Sabuntan tak lebih dari 60 anak.
"Sayangnya memang dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan itu hanya untuk sekolah yang siswanya lebih 60 anak, jadi tidak tercover dalam DAK maka harapan kami semoga APBD mampu mengcover," terang Kepala bidang pendidikan dasar (Kabid Dikdas) Disdik Sumenep Ardiansyah, Sabtu (19/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rido, guru SD Negeri 3 Sabuntan mengatakan saat ini jumlah siswa tak lebih dari 40 anak. Hal ini karena memang sekolah tersebut di pulau terpencil dengan jumlah penduduk sedikit. SDN Sabuntan juga merupakan satu-satunya sekolah yang ada di Pulau Sapungkur Kecil.
![]() |
"Siswanya keseluruhan kurang lebih 38 kelas 1 sampai kelas 6, ruang kelasnya ada 5 sama ruang guru," kata Rido.
Rido mengaku prihatin dengan kondisi rusaknya sekolah. Sebab saat musim hujan, siswa bahkan harus berbasah-basahan karena kondisi dinding dam atap yang rusak.
"Saya merasa tersentuh melihat kondisi sekolah yang rusak bertahun-tahun, bahkan dua atapnya (ruang kelas) bocor semua, parah kalau hujan," ujar Rido.
(abq/fat)