Pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di UIN Tulungagung ricuh. Aksi saling lempar kursi pun terjadi.
Pada awal pembukaan sejumlah anggota PMII yang berada di sisi utara mulai melancarkan aksi protes.Tidak berselang lama kericuhan pun terjadi. Para aktivis mahasiswa tersebut terlibat aksi saling lempar kursi.
Padahal saat itu Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi membacakan sambutan Presiden Jokowi. Akibat kericuhan itu Wamenag langsung menghentikan sambutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pejabat yang hadir seperti Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga langsung mengamankan diri.
Petugas keamanan langsung melokalisir lokasi dan menggiring mahasiswa yang terlibat kericuhan keluar arena.Namun di luar, para aktivis mahasiswa tersebut masih melancarkan aksi protes dan nyaris terjadi keributan susulan.
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengaku tidak mengetahui secara pasti awal mula terjadi. Eko telah melakukan klarifikasi kepada mahasiswa yang terlibat kericuhan. Dan kejadian itu berawal saat mahasiswa ingin bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII.
"Mereka ingin ketemu sama Ketua Umum PB PPMII terkait masalah internal mereka. Kami tidak tahu apa itu," kata Eko kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).
Menurut Eko, kericuhan berhasil dikendalikan dan pembukaan Muspimnas PMII kembali dilanjutkan dengan sambutan Muhaimin Iskandar, serta dilanjutkan seremonial pembukaan.
"Intinya Muspimnas PMII tadi sudah dibuka oleh pak Muhaimin Iskandar. Setelah itu kita amankan beliaunya untuk keluar melanjutkan kegiatan selanjutnya," ujarnya.
Meskipun demikian sejumlah aktivis tersebut sempat berusaha melakukan penghadangan rombongan Muhaimin beserta Ketua PB PMII saat keluar kampus UIN Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung. Namun aksi tersebut berhasil diredam polisi.
Eko mengaku belum mengetahui secara pasti persoalan yang menimbulkan keributan tersebut. Meski demikian pihaknya mengakui keributan juga sempat terjadi pada pada malam sebelum pembukaan.
Para aktivis mahasiswa tersebut memprotes penyediaan fasilitas untuk peserta, mulai dari makanan hingga penginapan.
"Kami sempat memfasilitasi penginapan, Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa," tandas Eko.
(dpe/iwd)