Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak mengungkapkan komunikasi pihaknya dengan NasDem dan PKS di Jawa Timur berjalan baik meski Koalisi Perubahan batal deklarasi pada 10 November 2022 lalu.
"Komunikasi kami dengan NasDem baik. Saya sangat akrab, dari dulu, dengan Bu Jeanette (Ketua NasDem Jatim), dan dengan teman Fraksi NasDem klop. Beberapa waktu lalu juga sama Cak Eri (Wali Kota Surabaya) menerima kunjungan Habib Salim Segaf Al Jufri (Ketua Majelis Syura PKS) di pesisir Surabaya juga cair," kata Emil di Surabaya, Selasa (15/11/2022) malam.
Emil menyebut bahwa sejak awal dirinya menjabat selalu memegang teguh Fraksi Jatim. Artinya dia harus berupaya mengakrabi dan mengayomi koalisi partai pengusung di Pilgub maupun partai/gabungan partai yang bukan pengusung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang di Jatim dari dulu kan faksi Jatim, jadi kita pun bersama Bu Gubernur menekankan ya kita akrab dengan parpol koalisi pengusung di Pilgub, tapi juga mengayomi bagi parpol yang nggak sama-sama (tidak mengusung). Komunikasi jalan baik dengan seluruh partai, dengan PKS ya baik, dan sering disuruh Bu Gubernur mewakili di acara PKS," sambung Emil.
Emil mengatakan, pihaknya satu komando dengan DPP Demokrat soal keputusan apakah jadi berkoalisi dengan NasDem-PKS untuk mengusung Capres Anies Baswedan atau tidak. Yang pasti, ia tetap menjaga hubungan baik di daerah.
"Saya memang sudah menegaskan bahwa ranah koalisi ranahnya pusat. Jadi kita tahu politik ini seni, sehingga berbagai hal harus dilakukan. Saya tidak memungkiri kolega saya, Ketua DPD Demokrat misalnya di Bali, bersama ketua DPD NasDem dan PKS ketemu Pak Anies di sana. Tapi kan belum ke Jatim, jadi saya nggak paham (apa yang dibahas)," jelasnya.
"Apapun yang kami lakukan terkait hal ini akan tegak lurus dengan arahan DPP. Jadi bukan kami sendiri yang melakukan gerak atau manuver," lanjutnya.
Emil mengaku tidak tahu persis soal kabar Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaichu di Malang beberapa waktu lalu, di mana dua partai itu memiliki agenda bersama di sana.
"Saya nggak tahu sih apakah betul atau tidak antara Ketum dan Presiden PKS yang kebetulan sama-sama ada di Malang (bertemu). Tapi kalau Pak Wali Kota Malang sebelum pelantikan DPC (Demokrat se Jatim) memang cerita sempat ketemu dan silaturahmi dengan Presiden PKS paginya (Minggu). Saya bareng terus sama ketum, cuma ya kan ada jedanya juga. Ya mungkin (ketemu)," ujarnya.
(dpe/iwd)











































