26 Granat yang ditemukan warga Blitar masih mengundang tanya. Granat yang telah dilakukan disposal alias dimusnahkan oleh tim Jihandak Brimob Polda Jatim, Minggu (12/11), itu milik siapa?
Pemerhati sejarah di Kota Blitar, Rully Agassy mengatakan granat yang ditemukan warga Desa Dayu Kecamatan Nglegok itu merupakan peninggalan Jepang. Itu karena kondisi fisik granat memiliki jenis atau type 97. Tipe itu merupakan granat peninggalan tentara Jepang.
"Kalau dilihat dari fisiknya berjenis Type 97, granat peninggalan tentara Jepang. Dalam bahasa Jepang dikenal dengan Kyūnana-shiki Teryūdan," ujarnya saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, granat itu digunakan oleh para pejuang kemerdekaan. Sebab, para pejuang saat itu menggunakan granat peninggalan Jepang untuk berperang melawan penjajah.
"Kalau peninggalan Belanda jelas bukan. Peninggalan tentara PETA juga bukan, karena tidak ada basis perang di Nglegok pada saat itu," jelasnya.
Rully menyebutkan wilayah Nglegok merupakan basis atau markas bagi para pejuang kemerdekaan pada tahun 1945-949. Terlebih banyak granat yang ditemukan dalam satu lokasi tersebut. Selain itu, para veteran Blitar juga menyebut apabila Nglegok merupakan basis pertahan para pejuang.
"Itu granatnya pasti dalam 1 box peti kayu. Karena termakan usia, yang ada tinggal puluhan granat bertumpuk. Jadi jelas kalau di situ dulu markas pejuang," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengaku kurang mengetahui jenis granat yang telah dilakukan disposal atau dimusnahkan. Namun, pihaknya menduga granat tersebut merupakan peninggalan dari perang kemerdekaan. Terlebih kondisi granat sudah sangat berkarat.
Tim Jihandak Brimob Polda Jatim melakukan disposal atau pemusnahan granat yang ditemukan warga di kawasan Kali Bladak, Desa Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar. Lokasi yang digunakan untuk pemusnahan granat dipastikan steril dari permukiman maupun aktivitas warga sekitar.
(abq/iwd)