Sejumlah partai pengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018 buka suara tentang pertemuan Gubernur Jatim dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Eri Cahyadi di kediaman Wali Kota Surabaya, di Jalan Sedap Malam. Sejumlah pihak menduga pertemuan itu terkait Pilgub 2024.
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji meyakini bahwa pertemuan antara Khofifah dengan Hasto serta Eri itu tidak sampai membahas hal-hal yang sangat strategis, misalnya terkait perjodohan antara Khofifah dengan Eri di Pilgub Jatim 2024.
"Pertemuan Pak Hasto dan Bu Khofifah saya yakin pertemuan biasa saja. Mungkin itu rasa gembira Pak Hasto melihat kerja sama Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya yang sekarang lebih harmonis daripada sebelumnya," ujar Sarmuji kepada detikJatim, Sabtu (12/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu mengatakan bila agenda itu sifatnya membahas soal 2024 kecil kemungkinannya akan dipublikasikan di media massa. Karena itu ia pun tetap yakin bahwa itu hanyalah agenda ngopi bersama saja.
Sarmuji juga melihat saat tokoh-tokoh partai dan kepala daerah duduk bersama hal itu menandakan bahwa harmonisasi sedang berjalan. Menurutnya hal itu baik di mata masyarakat, bahwa para pejabat terlihat guyub dan rukun.
"Terlepas apa agendanya, kami selalu gembira kalau para tokoh bertemu. Sekurang-kurangnya memberikan kesan baik kepada rakyat bahwa para tokoh terbiasa bersilaturahmi dalam menyelesaikan setiap problem," jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori menyebut bahwa pertemuan itu hal yang wajar. Khofifah sebagai Gubernur Jatim saat ini banyak dispekulasikan sebagai Cawapres. Hal itu tentu saja membuat tokoh lintas parpol merasa perlu melakukan koordinasi dengan Khofifah.
"Dalam politik biasa, melakukan komunikasi politik antarpartai, antarfigur. Itu sesuatu yang biasa. Sekarang kan sudah tahun politik, figur itu (sedang) cek ombak," ujar Mujahid.
"Mungkin Mbak Khofifah mau maju Pilgub kan sudah melakukan penjajakan. Enaknya bergandengan (dengan) siapa, kan harus dijajakan. Kan soal elektabilitas juga," katanya.
Mujahid menyatakan bahwa Eri Cahyadi sosok yang pas bila memang isu perjodohan antara Khofifah dengan Eri di Pilgub Jatim 2024 itu benar.
"Apalagi, Eri Cahyadi kan masuk radar PPP juga sebagai wakil Khofifah," katanya.
Hal yang sama disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW NasDem Jatim Vincensius Awey menyatakan bahwa komunikasi antara Khofifah dan Hasto kemarin adalah hal yang biasa.
"Sebagai pengusung, kan, (NasDem) bukan berarti menguasai secara teritorial maupun privacy-nya Bu Khofifah, kan," kata Awey.
Bagi NasDem Jatim, kata Awey, mengusung figur berarti memberikan dukungan secara politik kepada mereka untuk melakukan yang terbaik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jatim. Kalau pertemuan itu membahas kemaslahatan warga Jatim, Awey sangat mengapresiasi.
"Dalam hal ini Bu Khofifah baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun sebagai gubernur untuk membangun komunikasi politik dengan parpol mana pun itu adalah hak beliau. No need to worry about that (tidak perlu khawatir tentang itu)," katanya.
(dpe/iwd)