.webp)
Penambangan galian C di Batuan, Sumenep didemo sejumlah warga. Aksi demo warga tersebut mendapat perlawanan dari pemilik lahan dan pekerja galian C hingga nyaris terjadi bentrok.
"Kami mohon dengan hormat agar jangan lagi beraktivitas. Bagaimana para pemilik tambang ini memenuhi izin yang berlaku sesuai perundang-undangan," ujar Nurrahmad, koordinator aksi warga, Rabu (2/11/2022).
Alasan warga meminta penutupan tambang yang berada di atas bukit Desa Batuan tersebut karena selain tidak berizin, juga sering menyebabkan banjir di wilayah bagian bawah bukit seperti Desa Gelugur dan Jalan Raya Lenteng Sumenep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Tambang galian C Sumenep (Foto: Ahmad Rahman) |
Sementara pemilik lahan galian C menolak kegiatan tersebut ditutup karena sudah menjadi mata pencaharian sejumlah warga sejak beberapa tahun lalu. Pemilik lahan mengaku kegiatan tambang galian itu sudah berjalan sekitar 10 tahun yang lalu dan sudah menjadi penghasilan warga. Galian tambang tersebut dijual Rp 10 ribu per truk kepada penambang.
"Aktivitas penambangan ini per truk dijual Rp 10 ribu," kata Moh. Sir Mogni, warga pemilik lahan.
Aksi protes warga yang akan menutup paksa tambang galian C tersebut mendapat pengawalan ketat puluhan personel Polres Sumenep. Kapolres Sumenep AKBP Edo Setya Kentriko turun langsung menengahi warga yang melakukan protes.
Aksi warga kemudian bubar setelah Edo memediasi dan meminta kegiatan penambangan sementara dihentikan sampai ada keputusan dari pihak terkait yang rencananya akan melakukan pertemuan dalam waktu dekat.
(dpe/iwd)
