Kabar penemuan sesosok jenazah sempat berembus di tengah pencarian peritual Kediri yang hilang di Gunung Lawu. Ternyata, kabar tersebut tidak benar. Relawan mengklarifikasi bahwa kabar tersebut keliru.
Relawan Paguyuban Giri Lawu Cemoro Sewu, Miko Wicaksono mengatakan, saat itu yang ditemukan bukan lah sesosok jenazah, melainkan seorang warga. Ia mengalami hipotermia dan harus dievakuasi.
Warga tersebut juga ditemukan di kaki Gunung Lawu, tepatnya di daerah Pancot, Ombang-ombang, Tawangmangu, Jawa Tengah yang masih jauh dari jalur pendakian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan jenazah, itu kan orang Tawangmangu, tak ada jenazah. (Ditemukan) Bukan di jalur pendakian, jauh, di atas pasar Tawangmangu, naik 1 kilometer lah," jelas Miko kepada detikJatim, Selasa (1/11/2022).
Miko menambahkan, korban merupakan seorang ibu-ibu, warga Dusun Tegalrejo RT 05 RW 01, Gondosuli, Tawangmangu. Ia sempat melompat dari atas jembatan lalu meminta tolong.
"Ibu-ibu itu melompat, terus dia jatuh dan minta tolong. Bukan, bukan jenazah," imbuhnya.
Miko merasa perlu mengklarifikasi kabar soal penemuan jenazah tersebut sebab dia yang langsung berkomunikasi dengan keluarga peritual Kediri.
"Keluarganya telepon saya langsung nangis-nangis begitu dengar ada informasi penemuan jenazah itu, saya jadi nggak enak. Oleh sebab itu, kami perlu mengklarifikasi bahwa kabar itu tidak benar," ucap Miko.
Kabar soal penemuan jenazah itu sebelumnya dikonfirmasi oleh Komandan Tim Pencarian dari Basarnas Eko Aprianto. Eko menyebut jika jenazah ditemukan di wilayah Tawangmangu, Jawa Tengah.
"Betul dapat info (ada temuan jenazah), informasi di area Tawangmangu Jateng," kata Eko kepada detikJatim, Senin (31/10).
Miko sendiri sudah bertemu dengan Eko guna mempertanyakan keterangan yang disampaikan tersebut. Miko mengatakan bahwa Eko tak pernah merasa memberikan keterangan soal adanya penemuan jenazah.
"Saya sendiri sudah ketemu Pak Eko, beliau bilang tidak mengatakan ada yang meninggal," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ali Rahmatullah, seorang peritual asal Dusun Rejowinangun, Desa Minggiran, Papar, Kediri hilang di Gunung Lawu.
Dari laporan pengelola pendakian di Jalur Cemoro Sewu Ali diketahui sudah mendaki sejak 15 Oktober dengan izin melakukan ritual. Dia dikabarkan berburu harta karun gaib. Namun hingga kini, Ali masih belum ditemukan.
(hil/dte)