Erna Purnawati Mentok Jadi Pj, Walkot Eri Open Bidding Sekda Surabaya

Erna Purnawati Mentok Jadi Pj, Walkot Eri Open Bidding Sekda Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 29 Okt 2022 01:03 WIB
Erna Purnawati
Erna Purnawati PJ Sekkota Surabaya. (Foto: Dok. ITS Surabaya)
Surabaya -

Erna Purnawati Pelaksana harian (Plh) Sekda ternyata sudah dilantik menjadi Penjabat (Pj) Sekda Surabaya. Sayangnya, karirnya mentok di sana, tak bisa menjadi sekda definitif.

Asisten bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat itu akan merangkap tugas sebagai PJ selama 3 bulan menunggu terpilihnya sekda definitif hasil open bidding.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa perempuan insinyur asal Sidoarjo alumnus ITS 1988 itu telah dilantik sebagai PJ Sekda Surabaya pada Rabu (26/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lho, sudah dilantik kemarin. PJ-nya Bu Erna. Sudah turun dari Bu Gubernur. Nanti setelah PJ kami buka open bidding. Siapa yang daftar saya nggak tahu," ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Jumat (28/10/2022).

Open bidding akan dibuka mulai pertengahan November. Eri juga masih butuh masukan penuh dari Pemprov Jatim soal syarat apa saja, agar Sekda terpilih benar-benar punya kemampuan.

ADVERTISEMENT

Hasil open bidding atau seleksi dan promosi jabatan Sekda Surabaya nanti akan disampaikan ke Pemprov Jatim untuk dikoreksi apakah ada perubahan atau tidak, lalu diserahkan ke Kemendagri.

Eri pun menjelaskan setidaknya ada 4 kualifikasi open bidding Sekda Surabaya. Yakni sudah menempuh pendidikan minimal S2, serta sudah pernah memegang minimal 4 OPD.

"Lalu, paling tidak sudah atau sedang mengikuti diklat pin 2, diklat pimpinan. Terkait apa? Menata manusia, menata anggaran, sehingga tahu semuanya. Dan maksimal usia 56 tahun," katanya.

Syarat terakhir itulah yang tak mungkin dipenuhi Erna Purnawati, sehingga karirnya mentok sebagai PJ Sekda Surabaya. Yakni persyaratan usia maksimal.

Mantan Kadis PU di era Wali Kota Risma yang telah ditunjuk dan telah dilantik jadi PJ Sekda itu tidak bisa mengikuti open bidding karena faktor usia yang sudah melebihi persyaratan.

"Ndak bisa. Definitif pun ga bisa. Karena sekda itu maksimal berumur 56 tahun pada waktu pendaftaran. Bu Erna sekarang sudah 58 tahun," pungkas Eri.

Eri membeberkan alasan mengapa dirinya memilih Erna. Ia mengaku sebenarnya dia mengajukan 3 nama, dan nama Erna yang ia rekomendasikan hingga dipilih oleh Gubernur Jatim.

"Bagi saya, Bu Erna itu paling senior. Jabatannya yang tinggi, hampir semuanya dan memang yang paling bener yang dipilih yang paling senior. Kalau junior dipilih nggak pas," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads