Alasan Mulia Rizal Jadi Pawang Ular Meski Harus Bertaruh Nyawa

Alasan Mulia Rizal Jadi Pawang Ular Meski Harus Bertaruh Nyawa

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 28 Okt 2022 14:20 WIB
Rizal pawang ular asal Kota Malang
Rizal, pawang ular asal Kota Malang (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim/file)
Kota Malang -

Pria asal Malang, Syukur Rahmad Al Rizal (28) memiliki alasan mulia menjadi pawang ular. Ia mengaku ikhlas membantu masyarakat untuk mengevakuasi ular yang masuk ke rumahnya. Meskipun, nyawa menjadi taruhannya.

Warga asal Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang itu mengaku jarang menolak saat ada warga yang membutuhkan bantuannya untuk menangkap ular yang masuk rumahnya. Sebab, Rizal menganggap orang yang meminta bantuan itu pasti dalam keadaan genting.

"Karena memang nggak semua orang itu berani menangkap ular. Terkadang meskipun berani kalau tidak mengetahui tekniknya akan membahayakan dirinya sendiri. Karena kadang aja yang sudah sering bergelut sama ular aja masih bisa meninggal dipatuk," kata Rizal, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, Rizal mengaku tak pernah kesulitan menangkap ular di rumah warga. Kesulitan yang dihadapinya yakni saat mencari ular dan mengeluarkannya dari tempat yang susah untuk diakses seperti tempat pembuangan limbah dan sebagainya.

"Jadi kalau untuk menangkap ularnya sendiri nggak susah, apalagi ular berbisa itu mudah. Tapi kalau ular jenis retic itu biasanya susah soalnya melilit. Pernah saya rescue di daerah Kelurahan Janti itu sampai bongkar tempat pembuangan peternakan ayam," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Rizal sendiri mulai membantu warga menangkap ular setelah direkomendasikan oleh teman dan saudara yang mengetahui keahliannya dalam menjinakkan segala macam ular, termasuk jenis berbisa.

"Ya memang selama saya memelihara ular itu paling banyak sampai 25 ekor beragam jenis. Tapi memang kebanyakan itu ular jenis berbisa seperti Weling, Viper, Kobra dan King Kobra," terangnya.

Namun, ia mengaku tak pernah mematok tarif saat mendapat panggilan untuk menangkap ular di rumah warga. Tujuannya hanya sekadar ingin membantu masyarakat.

"Untuk saya sendiri saat ada orang yang butuh bantuan nangkap ular pasti saya bantu tanpa narif (menentukan tarif). Tapi kalau dikasih ya saya terima gitu aja," ujar Rizal.

"Kadang itu dikasih uang dan kadang juga dikasih rokok. Biasanya yang ngasih uang itu karena rumahnya jauh, biasanya ngasih gitu beragam, tapi selama ini dikasih minimal itu Rp 50 ribu kalau uang," sambungnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads