Dinkes Surabaya melakukan antisipasi dan sosialisasi kepada masyarakat soal virus COVID-19 subvarian XBB. Khususnya penerapan prokes diperketat kembali.
Selain itu meminimalisir penularan melalui droplet. Apalagi saat ini vaksin booster stoknya sudah habis.
"Sama dengan antisipasi lain, tetap prokes saja yang dijalankan. Kami sosialisasi terus kepada masyarakat Surabaya, tetap jaga kondisi badan, makan makanan bergizi dan pakai masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina saat dihubungi detikJatim, Kamis (27/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nanik berharap masyarakat taat prokes, sehingga tidak mudah terinfeksi, menjaga diri dan memiliki imunitas baik.
"Untuk swab massal mengantisipasi sejak dini, masih melihat perkembangannya di masyarakat," jelasnya.
Sementara kasus COVID-19 di Surabaya angkanya juga naik. Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per 26 Oktober 2022, ada 420 kasus aktif dari tambahan 165 orang. Pasien sembuh ada 141 dan meninggal dunia 1 orang.
"Mungkin karena, memang kasus banyak, masyarakat mulai bepergian kemana-mana. Omicron atau XXB atau tidak butuh diuji lab. Sementara gejala-gejala ringan. Sample tetap kita kirim (ke ITD Unair). Hasilnya masih 1," pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan virus COVID-19 subvarian XBB sudah masuk Kota Surabaya. Satu pasien telah dirawat di swasta Surabaya. Kini, RS di Surabaya bersiap mengantisipasi subvarian baru itu dengan menyiapkan fasilitas bagi pasien. Salah satunya di RS Husada Utama (RSHU) dan RS Royal Surabaya.
(esw/fat)