7 Fakta King Kobra Tewaskan Tuannya hingga Tim Panji Petualang Turun Tangan

7 Fakta King Kobra Tewaskan Tuannya hingga Tim Panji Petualang Turun Tangan

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 27 Okt 2022 08:03 WIB
Pawang ular yang tewas dipatuk King Kobra peliharaannya.
Fakta-fakta pawang ular yang tewas akibat dipatuk King Kobra. (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Surabaya -

Pawang ular asal Trenggalek, Imam Rokhani (49) tewas usai dipatuk ular King Kobra. Ular itu merupakan peliharaan Imam selama 5 tahun.

Meski sudah dipelihara selama itu, nyatanya King Kobra tersebut tak bisa dijinakkan. King Kobra yang agresif akhirnya mematuk sang tuan hingga tewas, Minggu (23/10).

Seperti apa fakta-fakta pawang ular yang tewas akibat dipatuk King Kobra? Baca penjelasan berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6 Fakta Pawang Ular Trenggalek Dipatuk King Kobra

1. Dipatuk saat hendak memberi minum King Kobra

Kejadian nahas itu berawal saat Imam hendak memberi makan ular peliharaannya. Imam sendiri punya 2 ular. Satu sepanjang 4,5 meter, seekor ular lainnya punya panjang 2,5 meter.

Belum sampai diberi minum, king kobra sepanjang 4,5 meter itu tiba-tiba menyerang Imam. Tangan sang pawang pun dipatuk.

ADVERTISEMENT

2. Sempat cari pertolongan sebelum tewas

Sesaat setelah dipatuk, Imam sempat berusaha mencari pertolongan. Dia lantas menelepon adiknya agar segera datang ke rumahnya.

"Setelah itu, korban menghubungi adiknya dan minta bantuan untuk dibawa ke rumah sakit," jelas Kasatpol PPK Trenggalek Stefanus Triadi Atmono.

Triadi mengungkapkan, Imam langsung dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek setelah menelepon adiknya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Imam sudah tak sadarkan diri.

3. King Kobra telah dipelihara selama 5 Tahun

Kanit Reskrim Polsek Gandusari, Trenggalek Aipda Fendi Agus Triawan menceritakan awal mula Imam memelihara Kong Kobra tersebut. Semuanya berawal 5 tahun lalu saat Imam mendapatkan panggilan dari warga Dusun Jambangan, Desa Sugihan, Kecamatan Kampak.

"Waktu itu ada ular yang masuk rumah warga," jelas Fendi, Rabu (26/10).

Imam pun datang ke sana. Dia lantas mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah. Ternyata yang ditangkap adalah King Kobra. Kala itu, kondisi King Kobra terluka parah dan panjangnya belum mencapai 4,5 meter.

"Akhirnya ular itu ditangkap. Saat ditangkap kondisi ular penuh luka," tambahnya.

Setelah ditangkap, Imam memutuskan untuk membawa pulang King Kobra tersebut. Dia lantas merawat King Kobra itu hingga besar.

4. Pernah meregang nyawa saat dipatuk ular berbisa lain yang dipeliharanya

Sebenarnya, kata Fendi, sebelum memelihara King Kobra, Imam juga sempat punya koleksi ular berbisa. Imam sempat memutuskan berhenti memelihara ular karena sebelumnya juga pernah dipatuk. Bahkan, Imam sempat meregang nyawa saat dilarikan ke rumah sakit.

"Waktu itu sudah hampir terlambat, tapi akhirnya bisa selamat. Pascainsiden terdahulu, Imam sempat memutuskan untuk berhenti memelihara ular," katanya.

5. King Kobra 4,5 meter milik Imam dikenal ganas

Triadi mengungkapkan, King Kobra milik Imam dikenal ganas. Bukti keganasan itu disaksikan sendiri oleh Triadi. Tepatnya saat pihaknya memberi makan dengan ular berbisa jenis lain. Tak butuh lama setelah makanan dimasukkan ke dalam kandang, King Kobra itu langsung menunjukkan keganasannya.

"Kami masukkan ular Weling, langsung dimakan," kata Triadi.

6. Tim Panji Petualang akan evakuasi King Kobra

Komunitas pencinta ular yang berafiliasi dengan Tim Panji Petualang bakal ke Trenggalek. Mereka akan turut mengevakuasi King Kobra yang mematuk Imam hingga tewas.

Pemilik CVFape (Export-Import Animal) Surabaya sebagai komunitas yang berafiliasi dengan Panji Petualang, DikyFirmansyah mengatakan, langkah evakuasi ini dilakukan usai pihaknya mendapat permintaan rescue dari Pemkab Trenggalek kepada Panji. Lalu ia yang diminta untuk turun mengevakuasi ular tersebut.

"Saya dihubungi sama pemkab, lalu koordinasi dengan BKSDA. Lalu saya juga koordinasi dengan KBS untuk segera dipindah, harus ada izin angkutnya juga," ujarnya.

7. Tiga tempat yang disiapkan untuk habitat baru King Kobra

Diky tidak menjelaskan secara rinci terkait teknis evakuasi ular. Namun, ia menyebut ada 3 titik yang rencananya akan jadi habitat baru King Kobra tersebut.

Diky menyatakan bahwa tempat yang digunakan untuk meletakkan kobra tidak boleh asal-asalan. Ia menilai, habitat serta ekosistem buatan di KBS dan Shelter Panji memenuhi standar. Proses evakuasi itu akan dilakukan hari ini, Kamis (27/10/2022).

"Lokasi dan ekosistemnya sudah sesuai, itu standarnya. Tapi, kalau tidak boleh ya ke shelternya Panji di Purwakarta, rencananya mau dibawa 2 ekor itu," tukasnya.




(hse/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads