.webp)
Pemkot akan menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa SD dan SMP Surabaya mulai 10 November. PR akan diganti 2 jam ekstrakurikuler pendidikan karakter. Siswa Surabaya pun gembira.
Sebagian besar siswa Surabaya senang dengan penghapusan PR dan diganti dengan pendidikan karakter. Pasalnya, waktu pengganti mengerjakan PR bisa digunakan untuk istirahat hingga les.
Keysha Mutiara (11), siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah 5 Pucang, Surabaya salah satunya. Ia merasa senang karena bila tidak ada PR. Dia mengaku merasa lelah karena sudah sekolah full day.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai rumah sore. Senang kalau ga ada PR, waktuku tak buat les. Kalau ga ada PR enak, kalau ada tugas lain seperti mading atau ekstra bisa mengerjakan itu," kata Keysha kepada detikJatim, Selasa (25/10/2022).
Sama halnya dengan Adrian Kenzo Satriawan (24), siswa kelas 9 SMPN 3 Surabaya. Dia mengaku senang dan bisa langsung istirahat melanjutkan aktivitas yang lain.
"Soalnya sekolah full day, jadi senang ga ada PR, kan pulangnya jam 14.30-15.00 WIB. Jadi dengan tidak ada PR sampai rumah bisa istirahat," ujar Kenzo sapaan akrabnya.
Begitu pula dengan Depika Fayola Zaneta Keola Putri (12), siswa kelas 6 SDN Manukan Kulon, Surabaya. Dengan PR dihapus, waktu luangnya dimanfaatkan untuk les menjelang ujian.
"Senang ga ada PR. Karena kalau kelas 6 mau ujian, jadi sore hari diganti les pelajaran untuk persiapan ujian nanti. Jadi pas PR ga ada bisa belajar di tempat les," jelasnya.
Sementara Argana Rasendriya Sakha Mahardhika (12), siswa kelas 6 SDIT At-Taqwa Surabaya menganggap biasa PR dihapus. Sebab PR yang diberikan selama ini dari sekolah biasanya bukanlah tugas menjawab soal-soal.
"SD At Taqwa jarang PR dikasih latihan soal. Kalau liburan ada PR. PR-nya ngaji di rumah, hafalan surat dan membaca Al-Quran. Hafal 30 juz, gitu PR-nya," pungkasnya.
(dpe/fat)
