24 Oktober harusnya menjadi sukacita warga Kabupaten Bangkalan. Tepat hari itu, Bangkalan merayakan hari jadi yang ke-491. Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang 'merusak' pesta.
Seharian penuh, Senin (24/10), lembaga antirasuah tersebut 'mengobok-obok' Bangkalan. KPK menggeledah sejumlah tempat. Meski hari ini belum diketahui secara pasti perkara apa yang sedang ditangani, namun dari kabar yang berembus, KPK sudah mengantongi nama tersangka.
Sejumlah lokasi yang digeledah KPK antara lain kantor Pemkab Bangkalan, Pendopo Agung yang jadi rumah dinas Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron, kantor Dinas Perdagangan, rumah pribadi orang tua bupati, hingga rumah pribadi kepala Dinas Perdagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: KPK Geledah Kantor Pemkab Bangkalan |
Dari pantauan detikJatim di Pendopo Agung, rombongan penyidik KPK berjumlah 9 orang. Mereka terlihat keluar dari sana. Dua petugas mengamankan koper masing-masing satu buah. Koper berwarna pink berukuran besar dan satu koper hitam berukuran kecil.
Sayangnya, rombongan penyidik enggan memberikan komentar tentang kedatangannya ke rumah dinas (rumdin) Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron tersebut. Para penyidik memilih bungkam dan lansung memasuki mobil yang sudah terparkir di halaman pendopo.
Sementara, di kantor pemkab, KPK menggeledah ruang kerja bupati selama 3 jam. Dari sana, penyidik KPK terlihat membawa empat koper dari lantai dua.
Sama seperti di Pendopo Agung, penyidik KPK enggan berbicara kepada awak media. Rombongan langsung memasuki mobil yang terparkir di depan lobi kantor.
Dikonfirmasi wartawan, Wakil Bupati Bangkalan Mohni mengatakan bahwa penggeledahan di kantor pemkab menyasar 3 ruang kerja pejabat utama.
"Ya, di ruang Bupati, ruangan saya (Wabup) dan pak Sekda. Kalau ruangan yang lain saya tidak tahu," jelas Mohni kepada wartawan, Senin (24/10).
Mohni mengaku tidak mengetahui mengapa KPK melakukan penggeledahan ke kantor tempat ia bekerja. Meski begitu, ia bersikap kooperatif dan mempersilakan penyidik melalukan penggeledahan.
"Saya juga tidak tahu itu (kasus apa). Saya juga tidak tau apa saja yang dibawa dan dimana saja yang digeledah," imbuhnya.
Sementara itu, dilansir dari detikNews, penggeledahan itu berkaitan dengan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa suap. Dia menyebutkan, lembaga antirasuah telah menetapkan tersangka perkara tersebut.
"Penyidikan baru, bukan pengembangan perkara," ungkap salah seorang sumber terpercaya detikcom.
Namun, sumber tersebut belum membeberkan siapa saja pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk penjelasan lebih lanjut soal kasus ini.
Polisi Back up Pengamanan
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan, pihaknya hanya diminta mem-back up penggeledahan tersebut. Ia tak mengetahui secara pasti penggeledahan itu terkait apa.
"Kita cuma diminta mem-back up, selebihnya bisa ditanyakan nanti pada petugas saat keluar ruangan," kata Bangkit singkat, Senin (24/10).
Senada dengan Bankit, Kasat Intelkam Polres Bangkalan Iptu Djunaedi mengungkapkan bahwa pihaknya juga dilibatkan untuk membantu pengamanan penggeledahan KPK. Dia membenarkan bahwa KPK menggeledah rumah orang tua bupati di Jalan KH Moh Kholil, Kelurahan Demangan. Lokasi rumah tersebut berjarak 850 meter dari Pendopo Agung Bangkalan yang menjadi rumah dinas bupati.
Tim penyidik juga menggeledah rumah pribadi kepala dinas perdagangan yang terletak di Kelurahan Pangeranan. Dari rumah tersebut, penyidik membawa keluar dua koper.
"Ya betul, anggota ikut melakukan pengamanan di sana (rumah pribadi bupati dan kepala dinas perdagangan)," ungkap Djunaerdi singka, Selasa pagi (25/10/2022).
Misteri Keberadaan Bupati Bangkalan
Sepanjang penggeledahan KPK kemarin, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Imron tak tampak di tempat. Anak buahnya menyebut, bupati sedang banyak agenda kegiatan di luar. Terlebih lagi, kemarin bertepatan dengan Hari Jadi ke-491 Kabupaten Bangkalan.
"Kebetulan hari ini kan hari jadi Bangkalan, jadi agendanya sama seperti tahun sebelumnya. Setelah tadi memimpin upacara pagi hari, dilanjutkan untuk ziarah ke Makam Agung di Arosbaya," jelas Kepala Dinas Kominfo Bangkalan Agus Sugianto Zein, Senin (24/10).
Sementara Wakil Bupati Mohni mengatakan bahwa bupati punya agenda ziarah makam dan agenda di Kecamatan Klampis terkait kunjungan kerja DPR RI.
"Tadi setelah dari Arosbaya (ziarah makam) pak bupati ke Klampis untuk mendampingi kunjungan kerja DPR RI Komisi V untuk meninjau lokasi Tanjung Bulu Pandan," tuturnya.
Mohni juga menjelaskan, bupati juga mendampingi Komisi V DPR RI itu melakukan kunjungan ke sejumlah tempat lainnya. Di antaranya Sea Port di Kecamatan Socah dan dilanjutkan ke rencana lokasi Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Kecamatan Labang.
"Kalau untuk agendanya memang sampai sore mendampingi kunjungan komisi V DPR RI," imbuhnya.