Bunuh Diri di Surabaya Terkait Pinjol, Walkot Eri Sarankan Pinjam di BPR

Bunuh Diri di Surabaya Terkait Pinjol, Walkot Eri Sarankan Pinjam di BPR

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 25 Okt 2022 05:31 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Selama bulan Oktober ada lima kejadian bunuh diri di Surabaya, dua di antaranya meninggal dunia. Beberapa orang yang ingin mengakhiri hidup dikarenakan terjerat pinjol.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan jika ada solusi lain jika membutuhkan dana, seperti melakukan pinjaman di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

"Kalau sekarang bundir dilihat, ada yang kena pinjol. Udah tau kalau pinjol mahal, tapi kok dilakukan. Mbok usaha terus maringunu pinjam di BPR. Ini kenapa, saya mohon maaf ya, saya balikan lagi ke pendidikan karakter, karena yang kayak begini ini. Berarti bukan karena dia tidak memiliki pendidikan dan tertekan, bukan karena stres dia bunuh diri, tidak tertangani kemudian gila, tapi karena dia pinjam sendiri, ditagih, pusing kepalanya. Terus minta tolong bayarkan pinjol ya gimana," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota, Senin (24/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Eri mengajak warga yang mengalami kesulitan ekonomi bisa meminjam di BPR atau bank. Kemudian membuka usaha untuk menunjang perekonomian, karena tak sedikit yang berhasil.

"Buktinya banyak yang berhasil. Seperti kafe Viaduk berhasil, bikin paving berhasil, jahit berhasil, ayo berusaha. Jangan tidak berusaha dan menunggu duit gede. Gak mungkin dari langit jatuh duit. Saya pun juga sulit dan merubah mindset ini, tidak mudah seperti membalikkan taman, tapi saya harus lakukan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Karena mohon maaf, saya pun pernah di WA soal laporan pinjol. Saya bilang ke dia sudah tau pinjol itu mahal, kenapa dilakukan. Katanya biar cepat," tambahnya.

Eri pun ingin terus memaksimalkan UMKM di Kota Surabaya. Dengan begitu ia meminta tolong ke warga Surabaya agar tidak meminjam uang ke pinjol.

Saat ditanya apakah ada pendampingan psikologis untuk warga yang terlilit hutang pinjol sampai ingin mengakhiri hidup, Eri mengatakan hal tersebut sudah dilakukan. Baik dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di masing-masing kecamatan dan kelurahan.

"Tapi tidak bisa cuman dibebankan pada Pemkot saja. Kembali ke mental kita. Memang harus ada niat untuk merubah nasib, kalau tidak maka diajarkan apapun ya tidak bisa," pungkas Eri.




(esw/iwd)


Hide Ads