Penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di Bangkalan dimulai dari lantai dua kantor bupati atau kantor Pemkab Bangkalan. Di kantor tersebut, terdapat tiga ruangan yang menjadi sasaran KPK.
Hal itu diungkap oleh Wakil Bupati Bangkalan Mohni. Mohni mengatakan penggeledahan dilakukan di tiga ruang pejabat utama. Sedangkan ruang lainnya ia tak mengetahui.
"Ya, di ruang Bupati, ruangan saya (Wabup) dan pak Sekda. Kalau ruangan yang lain saya tidak tahu," jelas Mohni kepada wartawan, Senin (24/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohni mengaku tidak mengetahui mengapa KPK melakukan penggeledahan ke kantor tempat ia bekerja. Meski begitu, ia bersikap kooperatif dan mempersilakan penyidik melalukan penggeledahan.
"Saya juga tidak tahu itu (kasus apa). Saya juga tidak tau apa saja yang dibawa dan dimana saja yang digeledah," imbuhnya.
Diketahui, penggeledahan di kantor bupati dilakukan selama tiga jam. Usai penggeledahan dilakukan, penyidik membawa empat koper dari lantai dua tersebut.
Saat rombongan penyidik turun dari tangga tak ada satupun penyidik yang memberikan keterangan terkait penggeledahan itu. Rombongan langsung memasuki mobil yang terparkir di depan lobi kantor.
(dpe/iwd)