Menerka Langkah Sang Queen Maker di Antara Pilihan Ganjar Atau Puan

Menerka Langkah Sang Queen Maker di Antara Pilihan Ganjar Atau Puan

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 21 Okt 2022 11:15 WIB
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, siapa yang akan dipilih Megawati sang Queen Maker? (Dok. Istimewa)
Surabaya - Pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang siap menjadi calon presiden (capres) 2024 berpeluang memunculkan peta politik baru. Sebagai petugas partai, sinyal dari Ganjar itu tidak serta-merta memuluskan ambisinya menuju kursi RI 1. Kartu masih tetap ada di tangan sang queen maker, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Mega dianggap masih memegang kunci. Merestui Ganjar atau tetap pede meneruskan gen Soekarno dengan memberi restu kepada putrinya, Puan Maharani jadi capres.

"Kesediaan Ganjar maju pilpres ini akan bisa memengaruhi konstelasi koalisi Pilpres dan sekaligus memberi tekanan kepada elite PDIP, khususnya Bu Megawati untuk mengambil policy jalan tengah," jelas pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam kepada detikJatim, Kamis (20/10).

Menurut Surokim, saat ini banyak partai yang siap merapat ke PDIP menyusul statement tegas Ganjar yang siap maju capres di 2024. Namun, parpol-parpol tersebut juga tidak bisa langsung diterima. Mega masih memegang kendali kemudi.

Mega, kata Surokim, adalah queen maker yang lihai. Dia punya pengalaman dan pertimbangan menghadapi situasi seperti saat ini.

"PDIP termasuk partai berpengalaman dalam kontestasi pipres dan khusus Bu Mega adalah queen maker yang lihai. Bu Mega bisa melihat dan mempertimbangkan rezim elektabilitas secara cermat dalam kontestasi pilpres selama ini," kata Surokim.

Surokim melanjutkan, memang Mega saat ini lebih memilih berhati-hati. Kegamangan pasti ada. Terutama memilih Ganjar atau putrinya, Puan. Namun, Mega tentu tidak bisa mengesampingkan pemilih.

"Pasti tetap ada kegamangan, sebab bagaimanapun Puan adalah putrinya sendiri dan representasi dari gen Soekarno. Namun, bagaimanapun rezim pemilu kita ini pada akhirnya kan yang menentukan voters Indonesia," ungkap Surokim.

Mega memang masih berhati-hati, tapi di satu sisi dia juga bisa mengambil keputusan mengejutkan. Tak mustahil juga jika Mega pada akhirnya memutuskan untuk menduetkan Ganjar dengan Puan. Tergantung apakah PDIP bisa berkoalisi atau memilih berjalan sendiri pada Pilpres 2024. Kalaupun PDIP memilih berjalan sendiri, Surokim yakin bahwa langkah itu justru akan membuat kader mereka solid.

"Semua tentu akan kembali ke Bu Mega sebagai queen maker PDIP. Saya pikir skema itu (Ganjar-Puan) akan menjadi jalan tengah jika PDIP tidak mampu membuat koalisi besar dan jalan sendiri, yang dalam pandangan saya akan bisa menyolidkan PDIP dalam kontes Pilpres 2024," ungkap Surokim.

Kini semua masih menunggu keputusan Mega sebagai nakhoda utama di PDIP. Surokim meyakini jika Mega akan membuat sebuah kejutan besar.

"Bisa saja Bu Mega mengajukan duet Ganjar-Puan atau juga nekat tidak mengajukan Ganjar dan menduetkan Puan dengan calon lain. Wait and see masih harus sabar melihat sinyal Bu Mega sebagai queen maker PDIP," tandasnya.




(hil/dte)


Hide Ads