Peredaran Uang Palsu Marak di Sumenep, Pelaku Sasar Toko Kelontong

Peredaran Uang Palsu Marak di Sumenep, Pelaku Sasar Toko Kelontong

Ahmad Rahman - detikJatim
Kamis, 20 Okt 2022 13:09 WIB
Korban menunjukan uang palsu yang banyak beredar di Kangen, Sumenep
Korban menunjukan uang palsu yang banyak beredar di Kangen, Sumenep (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep -

Peredaran uang palsu (upal) di Pulau Kangean, Sumenep, Madura merajalela. Sasarannya yakni sejumlah toko kelontong.

Modusnya, pelaku pengedar uang palsu selalu bertransaksi di malam hari. Sedangkan uang palsu yang diedarkan pecahan Rp 100 ribu.

Qomariah, salah satu korban mengungkapkan aksi para pelaku pengedar uang palsu. Ia tertipu pada Selasa (18/10) malam usai ada pembeli yang membeli rokok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya malam Selasa lalu, orang beli rokok satu bungkus uangnya seratusan ribuan jadi ada kembaliannya," kata Qomariah, Kamis (20/10/2022).

Saat melakukan transaksi jual beli, Qomariah tidak menyadari kalau uang pembayaran dari pembeli tersebut adalah uang palsu. Namun setelah uang kembaliannya dikasihkan, pembeli langsung pergi dan ia curiga dengan bentuk uang yang baru saja diterimanya.

ADVERTISEMENT

"sebenarnya waktu pegang uang itu sudah agak curiga, uangnya kan lain dengan uang yang asli tapi ya namanya enggak teliti banget ya sudah kembaliannya dikasih," tutur Qomariah.

"Pas ke dalam disamakan dengan uang lainnya masih nggak percaya ini uang palsu apa asli, pas paginya ada yang kirim video baru yakin itu uang palsu," imbuhnya.

Korban lainnya, Hayatul fatah mengatakan pelaku ternyata sudah beraksi di sejumlah toko kelontong di Kecamatan Arjasa, ciri-ciri pelaku memakai jaket dengan penutup kepala, dan kebanyakan pemilik toko yang jadi korban tidak sadar.

"pelaku ciri-cirinya memakai jaket yang ada penutup kepalanya itu biasanya beraksi malam hari sekitar pukul 20.00 - 21.00 WIB," kata Fatah.

Menurut Fatah, beberapa toko kelontong di Kecamatan Arjasa sudah menjadi korban peredaran uang palsu tersebut. Untuk itu, para pemilik dan penjaga toko saat ini merasa resah.

Sejumlah korban, lanjut Fatah, kemudian memastikan uang ke bank setempat. Di sana, mereka kemudian memeriksakan uang tersebut dan dari pihak bank menyatakan bahwa uang tersebut palsu.




(abq/iwd)


Hide Ads