Walkot Eri Cek Kebenaran soal 10 Anak Surabaya Gagal Ginjal Akut Misterius

Walkot Eri Cek Kebenaran soal 10 Anak Surabaya Gagal Ginjal Akut Misterius

esti widiyana - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 13:34 WIB
hands holiding red heart with kidney, world kidney day
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream
Surabaya -

IDAI Pusat menyebut kasus gangguan gagal ginjal akut misterius di Jatim ada 24 anak. Di Surabaya dikabarkan ada 10 anak mengalami gangguan gagal ginjal akut misterius tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi belum bisa memastikan jumlah tersebut. Sebab, hingga kini pihaknya belum mendapat laporan dari pemerintah pusat atau kemenkes.

"Kita belum dapat laporan, masih menunggu dari pusat. Belum ada laporan dan declare dari pusat. Jadi kita nggak bisa menyampaikan, nanti mohon ditunggu saja dari pemerintah pusat hasilnya seperti apa nanti," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (19/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasinya, tambah dia, Dinkes Surabaya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, puskesmas dan orang tua untuk menjaga kesehatan, pola hidup bersih dan sehat. Karena dengan cara ini, menurut dia, tak hanya mengantisipasi gangguan gagal ginjal akut misterius saja, melainkan penyakit lain pada anak-anak juga harus diwaspadai.

"Makan terutama, ke sekolah-sekolah juga disampaikan makannya jangan yang banyak mengandung bahan pengawet. Ini kami sedang berdiskusi dengan sekolah-sekolah agar anak-anak makannya ada di kantin, yang memang bisa dijaga. Kalau pun ada UMKM yang masuk nanti dia masuk di kantin," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tapi jika ada penjual di luar sekolah namun warga Surabaya, tambah Eri, akan dilatih masuk ke dalam (Kantin) agar bisa dipantau. Namun jika sudah berjualan di luar sekolah atau perkampungan, pihaknya kesulitan melakukan pemantauan.

"Apalagi yang pakai bahan pengawet, ini yang jadi susah dan masih kita diskusikan dengan kepala sekolah. Nanti pencegahannya dilakukan di sana. Karena anak-anak kalau njajan kadang-kadang tidak memikirkan ini sehat atau tidak, ada bahan pengawetnya atau tidak, pokoknya enak dimakan. Nah ini yang bahaya," ujarnya.

Dia pun menyarankan tiap puskesmas mensosialisasikan terhadap para orang tua agar memantau pola hidup sehat anaknya, termasuk pola makan.

"Saya meminta kepada seluruh orang tua ikut menjaga kesehatan anaknya. kalau anaknya sakit, yang sedih adalah orang tuanya. Orang tua juga harus menjaga, tidak mungkin tidak menjaga, tidak membatasi anaknya makan makanan yang tidak sehat. Nanti kalau ada yang anaknya ada sakit akan rugi sendiri. Sehingga harus jaga anak kita agar tidak terkena masalah seperti ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) menyebut saat ini ada 24 anak di Jatim mengalami gagal ginjal misterius. Hal itu diungkapkan saat zoom meeting bersama pengurus IDAI di Indonesia dan wartawan.

Dia menyebut saat ini total kasus gagal ginjal misterius terbaru ada 192 anak dari 20 provinsi di Indonesia. Tercatat ada 24 anak mengalaminya, terbanyak setelah DKI Jakarta 50 anak dan Jabar 24 anak.

Saat dikonfirmasi ke Perwakilan IDAI Jatim, dr Risky Vitria Prasetyo SpA(K), pihaknya masih menunggu data dari Kemenkes.

"Menunggu pengumpulan data dari Kemenkes pusat dulu ya," kata Risky, Selasa (18/10/2022).




(esw/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads