Desakan Kasek SMAN 1 Turen Malang Mundur gegara Arogan-Antikritik

Desakan Kasek SMAN 1 Turen Malang Mundur gegara Arogan-Antikritik

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 09:08 WIB
Demo siswa SMAN 1 Turen, Malang
Demo ratusan siswa meminta Kepsek SMAN 1 Turen Malang mundur (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Malang -

Aksi demo ratusan pelajar SMAN 1 Turen, Malang viral di media sosial. Para pelajar ini satu suara meminta kepala sekolah SMA itu mundur. Mereka menilai, kepala sekolahnya arogan hingga antikritik tak pantas memimpin sekolahnya.

Para pelajar menggelar aksi demo di halaman sekolah pada Senin (17/10). Mereka membawa sejumlah poster yang berisi keluh kesah mereka tentang kepala sekolah. Poster ini juga berisi beragam tuntutan.

Sejumlah poster itu berbunyi: "Kasek arogan tak pantas pimpin kami", "turunkan bunda!" "stop intimidasi!" hingga "kami di sini untuk dididik bukan dikebiri prestasi".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menuntut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Turen, Eny Dwi Retnowati mundur dari jabatannya.

Aksi demonstrasi siswa SMAN 1 Turen ini viral di media sosial. Video berdurasi 12 detik yang menunjukkan ratusan siswa duduk di halaman ketika kepala sekolah menemui mereka.

ADVERTISEMENT

Salah satu siswa mengatakan, sikap kepala sekolah itu sangat antikritik dan cenderung arogan. Di luar itu, kepala sekolah yang baru menjabat selama 1 tahun itu juga selalu menuntut para siswa menjadi juara 1 setiap kali mengikuti perlombaan.

Tak hanya itu, sang kepsek juga kerap melakukan hal-hal yang dinilai siswa tidak manusiawi.

"Untuk siswa perempuan yang tidak salat duha setiap Jumat selalu dicek apa betul berhalangan atau tidak. Mengeceknya tidak manusiawi. Dilihat langsung apakah memakai pembalut atau tidak," ujar pelajar yang enggan disebut namanya itu.

detikJatim mencoba mengkonfirmasi Staf Humas SMA Negeri 1 Turen, Inta Elok. Ia menuturkan, aksi demo para siswa itu sebelumnya tidak diketahui para guru. Menurutnya, saat saat itu para guru sedang mempersiapkan input data nilai ujian tengah semester.

"Tiba-tiba saja melihat anak-anak bergerombol di gazebo dengan membawa poster. Ternyata para siswa ini berdemo. Aksi ini inisiatif para siswa sendiri, guru tidak ada yang diberitahu," kata Elok terpisah.

Mengenai tuntutan siswa yang menilai kepala sekolah arogan dan meminta kepala sekolah mundur, Inta Elok dan para guru enggan berkomentar.

"No comment. Tuntutan yang dilakukan para siswa itu adalah yang selama ini mereka rasakan," ujarnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads