Sejumlah tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan relawan melakukan evakuasi puluhan warga terjebak banjir di Trenggalek. Proses evakuasi pun terkendala peralatan yang minim.
Salah satu titik evakuasi dilakukan tim gabungan di Lingkungan Kranding, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek. Ketinggian banjir di lokasi itu mencapai lebih dari 1,5 meter.
Dalam proses evakuasi itu petugas harus menggunakan perahu karet karena banjir di lokasi itu cukup dalam. "Kami prioritaskan untuk evakuasi lansia, anak kecil dan wanita," kata Babinsa Tamanan Sertu Purwanto, Selasa (18/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya evakuasi masyarakat tidak bisa berjalan cepat karena terkendala oleh ketersediaan perahu karet yang minim.
"Kendalanya perahu. Perahunya terbatas dan harus dibagi ke lokasi yang lain. Untuk mengatasi ini kami dapat bantuan perahu dari BPBD Ponorogo," ujarnya.
![]() |
Sementara saat terjadi banjir sebagian warga justru enggan dievakuasi mereka memilih bertahan di rumah masing-masing meski air telah memenuhi rumah mereka.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengimbau masyarakat terdampak banjir untuk proaktif saat dievakuasi petugas demi keselamatan bersama.
"Masyarakat mungkin saja memang masih mempertahankan harta bendanya, akan tetapi kalau melihat ramalan cuaca BMKG hujan masih akan terjadi sampai besok. Mereka masih akan tergenang. Jangan sampai nanti masyarakat kesulitan," kata Arifin.
Pihaknya mengaku telah menyampaikan posko pengungsian di kantor Kecamatan Trenggalek, Gedung Olah Raga (GOR), dan beberapa lokasi lain. Diharapkan masyarakat berlindung di lokasi pengungsian, sehingga lebih aman dan dapat pasokan logistik yang memadai.
Sementara itu hingga saat ini banjir masih cukup tinggi di beberapa wilayah, bahkan di Kecamatan Pogalan luapan air justru mulai mengalami peningkatan. Kondisi itu terjadi karena mendapat limpahan air dari wilayah kota.
(dpe/fat)