Berdasarkan catatan Call Center 112 atau BPBD Surabaya ada 11 orang melakukan percobaan bunuh diri pada periode Januari-Oktober 2022. Ada yang berhasil selamat, ada yang terluka karena menyayat tubuhnya, ada yang meninggal dengan melompat dari ketinggian.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan kejadian bunuh diri sendiri berasal dari masalah kesehatan jiwa. Untuk mengantisipasi hal itu, Dinkes selama ini telah melakukan program kesehatan jiwa.
"Mulai sosialisasi kesehatan jiwa ke masyarakat, screening kesehatan jiwa ke sekolah, pondok pesantren, posyandu, kelompok-kelompok khusus dan pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas," ujar Nanik kepada detikJatim, Selasa (18/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada berbagai faktor pemicu seseorang ingin melakukan percobaan bunuh diri. Mulai dari ekonomi hingga depresi akibat permasalahan hidup yang dilalui.
"Pemicu bunuh diri bisa karena masalah keluarga, masalah ekonomi, masalah pendidikan, masalah bullying hingga masalah pekerjaan," sebutnya.
Ia juga mengatakan bahwa ada tanda-tanda yang ditunjukkan seseorang yang ingin bunuh diri. Ini bisa menjadi catatan bagi masyarakat agar lebih memperhatikan orang-orang di sekeliling mereka.
Tanda-tanda seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya yakni sering membicarakan kegelisahan yang dialami, sering membicarakan tentang kematian, terlihat merasa putus asa, tidak memiliki gairah hidup, dan mudah marah secara tiba-tiba.
"Kehilangan nafsu makan hingga berat badan berkurang, sulit tidur, dan kerap merasa sedih, cemas, atau stres itu juga tanda-tandanya. Termasuk menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan orang lain, juga keluarga, atau menyimpan dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba)," jelasnya.
Jika mendapati hal tersebut, ada beberapa sikap yang disarankan Dinkes Surabaya demi mencegah seseorang nekat bunuh diri. Misalnya menjadi pendengar yang baik. Sebab orang yang mau bunuh diri kadang merasa tak memiliki pendengar yang baik atau cenderung memendam masalahnya sendiri.
"Kita mengajak bicara dari hati ke hati, menemani dan mendampingi, mengajak konsultasi ke psikolog ataupun psikiater," pungkasnya.
Catatan detikJatim, setidaknya ada 2 kejadian bunuh diri yang cukup menyita perhatian. Yakni pria yang loncat dari apartemen Puncak Bukit Golf Surabaya, juga seorang perempuan yang loncat dari Tunjungan Plaza 1 Surabaya.
(dpe/iwd)