Banjir Trenggalek Paksa Tutup Pertokoan-Perkantoran di Soekarno Hatta

Banjir Trenggalek Paksa Tutup Pertokoan-Perkantoran di Soekarno Hatta

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 18 Okt 2022 12:38 WIB
Banjir di Trenggalek
Banjir di Trenggalek /Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim
Trenggalek -

Banjir hingga setinggi 1,5 meter merendam sejumlah wilayah di Trenggalek. Akibatnya, beberapa perkantoran hingga pertokoan di Jalan Soekarno Hatta terpaksa tutup.

Beberapa perkantoran harus tutup dan meliburkan karyawannya karena akses menuju lokasi tak bisa dilalui kendaraan bermotor. Tampak kantor bank BUMN, toko elektronik dan lain-lain memilih tutup.

Pantauan detikJatim, masyarakat menjangkau kawasan ini dengan berjalan kaki menerjang banjir. Ketinggian banjir pun setinggi paha orang dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, banjir ini memutus akses jalur nasional Trenggalek-Tulungagung. Jalur ini terendam banjir hingga tak bisa dilalui kendaraan. Selain itu, banjir juga menggenangi RSUD dr Soedomo Trenggalek hingga membuat sejumlah pasien dipindahkan ke lantai 2 sampai 4.

Selain itu, banjir juga berdampak pada ribuan rumah dan ruas jalan nasional terendam. Banjir kali ini menerjang sejumlah kecamatan. Di antaranya Trenggalek Gandusari dan Pogalan dan Karangan. Ketinggian air di perkampungan mencapai lebih dari 1,5 meter.

ADVERTISEMENT

Kasat Samapta Polres Trenggalek AKP Supadi, mengatakan wilayah paling parah yang tergenang banjir di Kelurahan Tamanan, Kelutan dan Desa Salamrejo.

Hingga saat ini debit air masih terus meningkat, karena intensitas curah hujan masih cukup tinggi, termasuk di wilayah hulu.

"Wilayah hulu masih hujan, kami minta masyarakat yang lain ikut waspada," ujar Supadi, Selasa (18/10/2022).

Salah seorang warga Kelurahan Tamanan, Adit Suparno, mengatakan banjir kali ini diakibatkan oleh tingginya intensitas curah hujan di wilayah Trenggalek.

Hujan mulai turun di Trenggalek sejak Senin (17/10/2022) sore, kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Bagong dan Sungai Ngasinan meluap ke perkampungan warga.

"Air mulai meluap sekitar pukul 04.30 WIB. Tadi saya berangkat ke masjid itu masih belum meluap, tapi ketika pulang dari salat subuh, air sudah naik dan kondisinya terus meninggi. Depan rumah saya itu ketinggian satu sedada orang dewasa, padahal kalau sebelumnya enggak sampai segitu," kata Adit.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads