Kengerian dirasakan warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Situasi di sana tengah mencekam. Para warga was-was terjadi banjir bandang usai sirene Bendungan Serut dibunyikan pagi ini.
Berbunyinya sirene ini bukan pertanda baik. Melainkan sebagai peringatan datangnya potensi banjir bandang.
Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto mengaku ngeri mendengarkan sirene Bendungan Serut berbunyi. Sejak kecil hingga usianya sekarang memasuki 44 tahun, baru kali ini dia mendengarkan sirene itu dibunyikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngeri! Miris aku. Sejak kecil, baru umur 44 tahun ini dengar sirene serut berbunyi," kata Bhagas saat dihubungi detikJatim, Senin (17/10/2022).
Bhagas mengaku, wilayah Rejowinangun masih terbilang aman, meskipun ditemui banjir di sejumlah titik. Namun, tidak separah wilayah lainnya.
Baca juga: Banjir Rendam 8 Desa di Kabupaten Blitar |
"Kalau sini masih aman. Tapi air sungai kiri jalan sudah meluap. Info terbaru, yang Plosorejo kiri jalan sudah terendam. Dawuhan sudah klelep juga," imbuh Bhagas.
Saat ini, hujan deras masih mengguyur wilayah Blitar. Hal ini berpotensi memperluas banjir yang sudah merendam sebagian besar wilayah Blitar selatan. BPBD Kabupaten Blitar melaporkan, wilayah terparah berada di Kecamatan Sutojayan yang lokasinya tepat di sebelah timur Kecamatan Kademangan.
(hil/dte)