42 KK Terdampak Longsor Ngetos Nganjuk Keluhkan Belum Dapat Rumah Relokasi

42 KK Terdampak Longsor Ngetos Nganjuk Keluhkan Belum Dapat Rumah Relokasi

Sugeng Harianto - detikJatim
Jumat, 14 Okt 2022 14:18 WIB
longsor di nganjuk
Evakuasi longsor di Desa Ngetos, Nganjuk (Foto: Istimewa)
Nganjuk -

Sebanyak 42 KK terdampak tanah longsor Desa/Kecamatan Ngetos Nganjuk mengeluhkan belum dapat relokasi. Saat ini mereka masih tinggal di rumah kontrakan pasca-rumah mereka terdampak bencana tanah longsor yang terjadi 14 Pebruari 2021.

"Ada 42 KK yang belum mendapatkan rumah relokasi dan masih tinggal di kontrakan," ujar Kepala Desa Ngetos, Warno saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (14/10/2022).

Terkait rumah relokasi tersebut, kata Warno, warga masih menunggu janji pemerintah yang menyediakan rumah tinggal. Hal ini karena rumah mereka dalam radius bahaya rawan longsor susulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya sekarang nunggu rumah saja (janji pemerintah). Karena rumah mereka rawan dekat lokasi yang longsor," kata Warno.

Warno mengatakan bahwa saat ini 42 KK warganya tinggal di rumah kontrakan dengan anggaran Rp 500 ribu setiap bulan. Uang kontrak Rp 500 ribu tersebut, lanjut Warno, dari sumbangan sekolah SMP, Baznas dan Dinas Sosial Nganjuk.

ADVERTISEMENT

"Selama ini dapat bantuan dari baznas, dari sumbangan SMP sekabupaten Nganjuk dan juga sebagian dari Dinsos," terang Warno.

Diungkapkan oleh Warno, bahwa saat ini lahan untuk tempat relokasi sudah disiapkan di Utara Polsek Ngetos. Masing-masing KK akan mendapatkan kavling ukuran 10x14 meter.

"Untuk lokasi relokasi sudah ada sebenarnya di utara Polsek Ngetos ukuran 10x14 meter setiap KK. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi dari pemerintah," ungkap Warno.

Warno menambahkan bahwa warganya sangat berharap pemerintah segera menepati janji pembangunan rumah bagi warga terdampak longsor. Dari 42 KK warga terdampak longsor tinggal di rumah kontrakan masih di desa Ngetos.

"Sangat berharap semua agar segera di bangunkan rumah. Agar tidak tinggal di kontrakan. Saat ini tinggal di kontrakan masih Desa ngetos semua," tandasnya.

Sebelumnya warga menolak fasilitas rumah sementara bagi pengungsi longsor Nganjuk di Kecamatan Berbek dikeluhkan karena jaraknya terlalu jauh. Pemkab Nganjuk membatalkan rencana itu dan mencarikan opsi lain.

Data yang dihimpun detikJatim rencana awal adalah pengungsi ditempatkan di rumah sementara yang berlokasi di rumah kosong milik dinas PUPR di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek. Rumah itu dulunya digunakan untuk pengungsi Sampit dan Aceh.

Jarak rumah sementara itu sekitar 15 km dari Desa Ngetos yang longsor. Jarak yang jauh itu membuat warga keberatan.

Longsor Nganjuk di Dusun Selopuro Desa Kecamatan Ngetos Nganjuk terjadi pada Minggu (14/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Ada 21 korban dari 54 KK tertimbun longsor. Dua korban tertimbun ditemukan selamat dan 19 orang meninggal dunia.




(abq/iwd)


Hide Ads