Longsor Ancam Jalur KA dan Jalan Raya Jember-Banyuwangi

Longsor Ancam Jalur KA dan Jalan Raya Jember-Banyuwangi

Yakub Mulyono - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 15:41 WIB
Kabid Penanggulangan Bencana PMI Jember, Mamang Pratidina
Retakan tanah di lahan kopi warga Jember (Foto: Istimewa)
Jember -

BPBD dan PMI Jember menemukan potensi bencana longsor di wilayah Kecamatan Silo. Meski potensi tersebut tidak secara langsung mengancam perkampungan warga, namun rawan bagi kelangsungan akses KA dan jalan raya dari Jember menuju Banyuwangi.

Potensi ini ditemukan setelah BPBD dan PMI Jember, melakukan assesmen di kebun kopi milik warga di Dusun Tanah Manis, Desa Sidomulyo, Silo.

Kabid Penanggulangan Bencana PMI Jember, Mamang Pratidina menjelaskan dari kaji cepat tim di lapangan, ditemukan di lahan kopi milik Ahmad Mahrus. Ada retakan tanah dengan lebar dan panjang bervariasi. Lebar antara 30 hingga 50 cm dengan panjang total sekitar 700 meter mengitari kebun kopi seluas 2 hektar lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ahmad Mahrus mengungkapkan pada tim, retakan mulai nampak sejak 2 tahun terakhir," kata Mamang, Kamis (13/10/2022).

Mamang mengungkapkan, lokasi potensi ini cukup rawan. Meski tidak pada pemukiman, namun mengancam fasilitas umum. Karena di bawahnya terdapat lintasan kereta api Jember menuju Banyuwangi yang hanya berjarak sekitar 300 meter. Tepat di atas lokasi tersebut adalah jalan raya Jember - Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

Risiko lain, tanah longsor ini akan menyumbat aliran mata air sungai Kebun Tanah Manis, lalu membentuk bendung alam, kemudian menjadi biang banjir bandang. Dampaknya, ribuan warga di dusun Garahan Kidul desa Sidomulyo dan dusun Curah Mas, desa Pace Kecamatan Silo.

"Dari assesmen terhadap potensi tersebut PMI Jember merekomendasikan kepada pemerintah perlunya edukasi kepada warga Garahan Kidul dan Curah Mas, agar segera sadar kawasan tersebut sangat rawan bencana tanah longsor," terang Mamang.




(hil/fat)


Hide Ads