BPBD Banyuwangi Petakan Daerah yang Berpotensi Terjadi Likuifaksi

BPBD Banyuwangi Petakan Daerah yang Berpotensi Terjadi Likuifaksi

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 04:03 WIB
kecamatan glenmore
Kecamatan Glenmore, salah satu daerah di Banyuwangi yang berpotensi likuifaksi (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

BPBD Jatim menyebut ada 3 daerah yang berpotensi mengalami fenomena likuifaksi. Tiga wilayah yang dimaksud adalah Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi Ilzam Nuzuli membenarkan bila wilayah Banyuwangi berpotensi terjadi likuifaksi. Namun potensinya masih bersifat umum.

Potensi tidak hanya terjadi di Banyuwangi namun hampir sebagian wilayah di Jawa Timur masuk dalam radar potensi likuifaksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensinya ada. Beberapa wilayah di Jawa Timur berpotensi likuifaksi jadi tidak hanya 3 itu (Banyuwangi, Jember dan Lumajang)," kata Ilzam kepada detikJatim, Rabu (12/10/2022).

Ilzam menyebut daerah yang memiliki tingkat resiko dan berpotensi likuifaksi adalah daerah yang pernah mengalami guncangan gempa. Tanah yang mulanya keras akan kehilangan kepadatannya lalu mencair.

ADVERTISEMENT

"Seringkali di tanah yang strukturnya pasir dengan batuan yang cenderung rapuh," ujarnya.

Perihal wilayah di Banyuwangi yang berpotensi mengalami likuifaksi, Ilzam belum bisa memberikan keterangan pasti.

Namun melihat letak geografisnya, daerah yang berpotensi yakni di wilayah pesisir laut atau rawa-rawa.

"Data pastinya kami belum ada. Karena belum pernah terjadi. Termasuk data tingkat kerawanannya kami juga belum ada sampai sekarang. Masih akan kami petakan," tandasnya.

Sementara itu, pengamat Geologi Banyuwangi, Iqbal Baraas menyebut Likufaksi adalah fenomena tanah gerak akibat memudarnya tingkat kepadatan material penyusunnya.

Tanah kehilangan kekuatan atau tingkat kepadatan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat bertingkah sebagai cairan.

"Ibarat pasir di wadah mangkok lalu digoyang-goyang analoginya seperti itu," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan likuifaksi cenderung berpotensi terjadi di tanah sedimen bukan pada tanah kawasan gunung api.

"Melihat peta geologi di Banyuwangi memiliki sejumlah wilayah dengan struktur tanah sedimen, sehingga lumrah ketika disebut berpotensi likuifaksi," ujarnya.

Daerah Banyuwangi yang memiliki struktur tanah sedimen diantaranya daerah Kecamatan Tegaldlimo, Glenmore, Purwoharjo, Wongsorejo dan Muncar.

"Daerah-daerah tersebut struktur tanahnya didominasi oleh sedimen dan batuan tidak padat. Kalau di daerah selatan seperti Pesanggaran tidak terlalu potensi karena itu dulunya wilayah gunung berapi. Struktur batuannya cenderung padat dan kuat," tambahnya.

Perihal tingkat resiko terjadinya fenomena likuifaksi di wilayah tersebut, Iqbal mengatakan perlu adanya kajian lebih mendalam.

"Jadi untuk mengetahui tingkat risikonya misal rendah, sedang, tinggi perlu dilakukan kajian. Apa yang saya sampaikan tadi bukan prediksi tapi hanya analisa potensi melihat peta geologi di wilayah tersebut," tandasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads