20 Tahun Bom Bali I, Ali Fauzi Adik Pelaku Meminta Maaf

20 Tahun Bom Bali I, Ali Fauzi Adik Pelaku Meminta Maaf

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 12 Okt 2022 20:23 WIB
ali fauzi
Ali Fauzi memohon maaf atas tragedi Bom Bali I (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Bertepatan dengan 20 tahun bom Bali 12 Oktober 2002, Ustaz Ali Fauzi sebagai keluarga pelaku memohon maaf atas tragedi tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk bahu membahu bersama TNI Polri untuk mengikis paham radikal tersebut.

"Terkait peringatan Bom Bali ke 20, kami sebagai keluarga pelaku memohon maaf yang sebesar-besarnya dan kawan-kawan saya yang menjadi korban bom agar tetap terus semangat untuk kampanye damai," kata Ali Fauzi saat hadir dalam acara FGD dalam rangka kegiatan kontra radikal yang mengambil tema 'Terorisme adalah Musuh Kita Bersama' di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (12/10/2022).

Eks Napiter yang juga direktur Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) itu berharap agar tidak ada lagi korban bom di Indonesia dan jangan ada lagi bom di Indonesia.
"Harapan saya agar jangan ada lagi korban bom dan jangan ada lagi bom di Indonesia," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali juga menyampaikan embrio paham radikal pasti tetap ada. Namun, menurutnya, yang paling penting adalah bagaimana kerjasama masyarakat dapat mematikan bibit-bibit tersebut.

"Peran ulama, tokoh agama di dalam menggandeng masyarakat itu penting. Saya melihat masih kurang dari organisasi agama atau organisasi lain untuk turut serta dalam mereduksi pemikiran-pemikiran ekstrem di wilayah Lamongan ini. Harapan besar saya, MUI, Muhammadiyah, NU bahu-membahu dengan TNI-Polri untuk perang terhadap terorisme," ujar Ali Fauzi.

ADVERTISEMENT

Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), lanjut Ali, tetap istikamah di dalam menyuarakan perdamaian dan mengajak yang sudah terkapar maupun yang sudah terpapar untuk terus cinta Indonesia, saling menghormati, saling toleransi. Hal itu, imbuh Ali, terus ditularkan kepada anggotanya yang dalam pengajian dan dalam edukasi yang dibuat oleh YLP.

"Ada sebanyak 117 anggota YLP. Pembinaan yang kita lakukan lebih mengedepankan life skill bagaimana para mantan napiter ini bisa mencari nafkah. Itu yang penting. Sementara, pembinaan ideologi sudah dan terus berjalan di asrama setiap hari. Tantangan terbesar itu adalah bagaimana mereka bisa bekerja dan tidak kembali ke dunianya yang lama," jelasnya.

Selain dihadiri oleh Bupati Lamongan, jajaran Forkopimda Kabupaten Lamongan, dan Tim Divisi Humas Polri, kegiatan ini juga diikuti oleh tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama).

"Di era sekarang memang harus terus kita sosialisasikan kegiatan kontra radikal karena keadaannya yang sudah banyak berubah, antara berita hoax dan bukan itu sulit dibedakan. Oleh karena itu, diperlukan satu pemahaman kepada masyarakat utamanya generasi muda tentang bahaya radikalisasi dan terorisme. Kegiatan semacam ini penting, tidak hanya momen ini saja, tapi bisa dilakukan oleh tokoh masyarakat, birokrasi, ulama, juga semua pihak," kata Bupati Lamongan Yuhronur Effendi.

Membacakan sambutan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kasubbag Berita Divisi Humas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono menyampaikan, kontra radikal merupakan upaya membangun personal untuk mencegah paham radikalisme, separatisme, yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen, dengan tujuan merubah paham seseorang menjadi radikal.

"Untuk mencegah paham radikal tersebut, perlu upaya dari segenap stakeholder terkait, juga peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda," kata Gatot.

Selain Ali Fauzi, hadir pula dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber, Pengurus Harian BPET MUI (Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia) pusat Makmun Rasyid. Kegiatan ini sendiri diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintahan, Babinsa, Babinkantibmas, tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa. Kegiatan ini sebagai bentuk upaya bersama dalam menanggulangi paham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Lamongan.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads