Pria yang bunuh diri loncat dari lantai 28 Apartemen Puncak Bukit Golf Surabaya diketahui merupakan manajer sebuah kafe di Surabaya. Ia ditemukan tergeletak bersimbah darah di parkiran mobil apartemen itu Minggu (9/10) pagi.
Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko menyampaikan, polisi memintai keterangan sejumlah orang termasuk rekan kerja korban. Rekan kerja korban menyatakan, sebelum kejadian tidak ada masalah.
"Tempat kerjanya di kopi (kafe) itu sebagai manajer. Itu juga tidak ada permasalahan," ujar Agung kepada detikJatim, Senin (10/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung menjelaskan, kemarin polisi telah memeriksa 5 orang saksi. Baik karyawan minimarket di dekat apartemen, juga petugas keamanan apartemen yang pertama kali menemukan korban. Demikian juga pacar korban, serta orang tua korban.
Berdasarkan hasil olah TKP ditemukan sepasang sandal yang tertata rapi di bawah jendela apartemen yang tingginya lebih dari 1 meter. Sandal itu diduga milik korban.
"Jadi di bawah jendela itu ada sandalnya tertata rapi. Jendelanya tinggi sekitar 1 meter lebih sedikit," ujar Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis Ipda Aman.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Kalau dari hasil pemeriksaan Inafis tidak ditemukan tanda kekerasan. Jadi sudah dipastikan ini bunuh diri," kata Aman.
Jenazah korban ditemukan pertama kali di parkiran mobil pada Minggu pukul 05.45 WIB. Aman menyebutkan, pria itu loncat dari lantai 28 apartemen lalu jenazahnya pertama kali ditemukan petugas keamanan bernama FM saat sedang memarkir motornya.
"Menurut keterangan saksi FM bahwa pukul 05.45 WIB saksi datang untuk bekerja dan mau parkir sepeda motor. Saksi melihat korban sudah tergeletak di halaman parkir mobil," kata Aman.
Tidak hanya FM, menurut Aman, polisi juga sudah memeriksa 3 orang saksi lainnya. Berdasarkan keterangan pacar korban, NH (29), dirinya datang ke apartemen IS Minggu dini hari sekitar pukul 00.10 WIB.
"Yang bersangkutan mengaku tiba di kamar korban pukul 00.10 WIB dan tidak terjadi apa-apa. Langsung istirahat (tidur). Saudari NH mengaku tidak tahu korban keluar kamar. Sekitar pukul 07.00 WIB tahu-tahu pintu kamar diketuk polisi dan security, diberitahu ada kejadian itu (kekasihnya bunuh diri)," ujarnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(dpe/sun)