Rektorat Universitas Jember (Unej) telah membentuk Tim Investigasi untuk mengungkap dugaan perploncoan ospek di Fakultas Teknik. Tim ini berasal dari sejumlah unsur. Namun, Fakultas Teknik sendiri tak dimasukkan dalam tim tersebut demi menjaga independensi.
Tim Investigasi tersebut dibentuk usai adanya laporan dugaan perploncoan saat ospek BEM Fakultas Teknik. Aturan ospek yang diterapkan kepada mahasiswa baru (maba) dinilai tak masuk akal. Saking tak kuatnya menerima tekanan dari senior, sejumlah maba stres hingga jatuh sakit.
"Tim dari beberapa unsur, dan tentu saja dari Fakultas Teknik tidak kami libatkan. Ini menjaga agar tidak terjadi conflict of interest (konflik kepentingan)," jelas Wakil Rektor I Unej Prof Drs Slamin, Rabu (21/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unej, kata Slamin, ingin tim yang dibentuk tersebut benar-benar bisa bekerja secara independen. Tanpa ada konflik kepentingan di dalamnya.
"Anggotanya tim insyaallah berjumlah 7 orang dari berbagai elemen yang ada di Unej," tambahnya.
Elemen yang dilibatkan antara lain LP3M, SPI, Pokja Kemahasiswaan, Tim Hukum, dan unsur lain. Tim ini diberi tenggat waktu bekerja selama 7 hari sejak dibentuk kemarin.
"Kita ada target tim ini bisa menyelesaikan tugasnya dalam kurun waktu satu minggu," kata Slamin.
Slamin menjamin tim ini akan bekerja profesional. Sehingga nantinya membuahkan hasil yang sesuai dengan faktanya.
"Saya pribadi menjamin bahwa tim ini akan bekerja secara profesional, objektif, dan independen. Sehingga, hasilnya sangat bisa dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
(hil/dte)