.webp)
"Kejadiannya kemarin malam. Korban tersengat aliran listrik jebakan tikus," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro, Rabu (21/9/2022).
Wahyu mengatakan bahwa korban saat itu berpamitan kepada keluarganya hendak menghidupkan jebakan tikus di persawahan miliknya. Karena tak kunjung pulang hingga menjelang malam, pihak keluarganya mencari korban di area sawah.
"Korban pertama kali ditemukan keluarga sudah dalam keadaan meninggal. Saat itu korban hendak menghidupkan aliran listrik, agar tanaman padi miliknya tidak dimakan tikus," tambah Wahyu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, sejak kecil korban sudah menjadi petani. Selain menanam padi, korban juga kadang beternak ikan bandeng di area itu dan terbiasa pergi ke sawah sejak pagi hingga pukul 4 Sore.
"Biasanya jam 4 sore sudah pulang. Kemarin itu sampai malam belum pulang, makanya saya cari. Ya kadang (menanam) padi kadang (ternak) ikan bandeng. Biasanya setelah banjir suami saya membudidaya bandeng," kata Istri korban yang enggan menyebutkan namanya.
Almarhum M Qosim meninggalkan 3 orang putra. Dua di antaranya saat ini masih duduk di bangku SMP dan SD. Sedangkan putra pertamanya sudah bekerja di daerah Cerme, Gresik.
"Pekerjaannya memang bertani sejak kecil. Ini masih menghidupi dua anak saya. Yang satu masih mondok kelas 8, yang satu kecil ini kelas 1 SD. Anak saya yang besar sudah bekerja," tutup perempuan itu.
(dpe/iwd)
