Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) merupakan pemuda Madiun yang jadi tersangka kasus Bjorka. MAH mengaku telah menjual channel Telegram pribadinya ke admin Bjorka senilai US $100.
"Ini surat penangkapan kemarin diantar ke rumah saya. Ya saya memang salah. Kesalahan saya ngasih itu, ngasih sarana Bjorka nge-post. Channnel saya dibeli oleh Bjorka," ungkap MAH kepada detikJatim, Sabtu (17/9/2022).
Warga Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan itu mengaku, akun Telegram yang dijual kepada admin Bjorka bernama @Bjorkanism. Ia menjualnya sekitar seminggu sebelum penangkapan dirinya, seharga US$100.
"Dibeli seharga 100 Dolar," kata MAH.
Menurut MAH, pembayaran dilakukan menggunakan Bitcoin, senilai 100 Dolar AS. Lalu ia cairkan ke Rupiah.
Channel Telegram Dijual ke Bjorka karena Alasan Ekonomi
MAH mengaku ingin membantu orang tua untuk membayar utang. Faktor ekonomi jadi alasan utama MAH menjual channel telegram @bjorkanism.
"Ingin membantu orang tua terhimpit ekonomi. Itu saja alasannya," jelas MAH.
MAH menambahkan, uang hasil penjualan channel telegram juga digunakan untuk membayar angsuran sepeda motor. Sebab, gajinya sebagai pelayan kios es hanya Rp 740 ribu per bulan.
"Selain membantu orang tua juga untuk membayar angsuran sepeda motor Rp 800 ribu. Gaji kerja jual es hanya Rp 740 ribu," ungkapnya.
Sang ibu, Suprihatin membenarkan, keluarganya terhimpit masalah ekonomi. "Terhimpit ekonomi yang jelas," terangnya.
MAH sudah tiga tahun bekerja sebagai pelayan kios es di Pasar Pintu, Kecamatan Dagangan. Ia bisa membeli ponsel setelah menabung sekitar setahun.
"Kerja hampir tiga tahun dan menabung setahun baru beli ponsel yang dibeli seseorang itu," terangnya.
Baca soal HP MAH yang Dijual jadi Barang Bukti di halaman selanjutnya
(hse/sun)