Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri membentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) NU pertama di Kota Kediri. Pembentukan BMT itu ditujukan untuk memastikan kemandirian umat melalui pendanaan syariah.
Ketua LPNU Kota Kediri Nur Mukhyar mengatakan bahwa pendirian BMT ini adalah salah satu program prioritas LPNU. Langkah itu sekaligus menjadi langkah untuk menghindarkan pengusaha kecil dari rentenir.
"Kami dirikan Lembaga Pendanaan Syariah dalam orientasi melayani umat. Maka LPNU berinisiatif mendirikan BMT. Selain itu ini adalah langkah konkrit untuk menghindari rentenir para pengusaha kecil dengan sistem keuangan syariah," kata Nur Mukhyar, Sabtu (17/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain BMT, LPNU Kota Kediri juga telah meluncurkan program Ngajipreneur dan Pendampingan Go Legal Go Digital. Hal itu menjadi ikhtiar LPNU dalam konteks kesejahteraan umat.
Tidak hanya mengajari soal kewirausahaan melalui Ngajipreneur, legalitas usaha melalui Pendampingan Go Legal Go Digital, tapi juga mencarikan pendanaan syariah dalam konteks permodalan usaha bagi yang membutuhkan.
"Tentunya bagi yang mau menyimpan uang di BMT itu juga menjadi cara menabung yang sesuai syariah dan semoga menjadi berkah karena uangnya akan disalurkan untuk mendanai sesama umat di NU untuk menjalankan usaha," imbuh Nur Mukhyar.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Sohib menambahkan bahwa kunci keberhasilan BMT adalah sehat manajemen dan kesediaan seluruh Nahdliyin dalam mengakses BMT.
"Kunci keberhasilan BMT adalah sehat manajemen dan kesediaan seluruh Nahdliyin mengakses BMT baik sebagai debitur maupun kreditur," pungkas Abdussalam.
Ulama yang juga Ketua Panitia Satu Abad NU itu menambahkan bahwa selain hal di atas kunci untuk berkembang adalah kompak, berani, dan bersinergi dengan semua pihak.
(dpe/sun)