Pesan Mendalam Ning Imaz Usai Maafkan Eko Kuntadhi

Pesan Mendalam Ning Imaz Usai Maafkan Eko Kuntadhi

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 16 Sep 2022 11:47 WIB
Gus Rifqil Muslim Lirboyo bersama istrinya Ning Imaz Fatimatuz Zahra
Ning Imaz dan Gus Rifqil (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri telah memaafkan pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang menghinanya. Ning Imaz memiliki pesan mendalam kepada siapapun agar terus menegakkan kebenaran.

Ning Imaz mengaku bukan lah siapa-siapa. Jika bukan sebagai putri dari ponpes besar di Jatim, Ning Imaz menyebut dirinya tak memiliki dukungan apapun. Kendati demikian, ia ingin berjuang demi kebenaran. Apalagi, saat ceramahnya yang mengutip penjelasan salah satu tokoh besar dihina.

"Cuma begini, ini kebetulan orang yang disinggung punya massa atau punya nama, bagaimana jika saya sendiri? Itu lah, saya mengingatkan bahwasannya keadilan itu layak dan harus diperjuangkan. Bukan karena saya siapa dan dari mana," ungkap Ning Imaz, Jumat (16/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Caranya adalah kita harus saling tolong-menolong, memiliki sikap yang adil atas peristiwa apapun," imbuhnya.

Ning Imaz mengaku memang sempat emosi saat dihina Eko Kuntadhi. Namun, ia berusaha menghadapi hal ini dengan bijak.

ADVERTISEMENT

"Ya tentu sikapnya kan harus bijak ya, emosi sih emosi, tapi kan kita ini orang yang berpendidikan, kita harus mengutamakan sopan santun, jadi caranya harus baik-baik," kata Ning Imaz.

Hinaan Eko, tambah Ning Imaz, juga membuatnya mengintrospeksi diri. Hal ini juga menjadi pengingatnya agar lebih berhati-hati dalam bersikap, apa lagi di media sosial.

"Sebaiknya hal ini menjadi pesan terhadap teman-teman di luar sana agar lebih berhati-hati dalam bersikap," imbuhnya,

Ning Imaz akan lebih berhati-hati dalam berdakwah, baca di halaman selanjutnya!

Tak hanya itu, Ning Imaz mengaku akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan ilmu. Ia menyebut, tak semua orang bisa secara terbuka menerima ilmu. Ia juga menyinggung soal orang yang salah paham dalam menerima ilmu baru,

"Kita harus lebih hati-hati dalam menyampaikan ilmu, karena ilmu itu ada yang bisa disampaikan secara terbuka, ada yang tidak karena rawan disalahpahami
memang perbedaan pendapat dalam keilmuan itu biasa terjadi, namun memang kita ini ketika mempublikasi sesuatu harus merelevansi sedemikian rupa sehingga tidak menyinggung beberapa pihak dan memicu kesalahpahaman," jelas Ning Imaz.

Kegaduhan ini berawal dari video yang menampilkan Ning Imaz yang sedang menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Eko Kuntadhi mengunggah ulang video itu dalam cuitan sembari menambahkan pertanyaan dan sebuah konklusi dengan kata-kata yang terkesan menghina.

"Jadi bidadari itu bukan perempuan?" Selain pertanyaan itu, ia juga menambahkan kata-kata yang dianggap hinaan seperti berikut. "Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan." Demikian cuit Eko pada Selasa (13/9).

Sontak, cuitan Eko itu menuai reaksi kontra dari banyak netizen yang mengaku Nahdliyin. Salah seorang yang merespons cuitan Eko itu adalah Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Nardirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir. Gus Nadir menyorot cuitan Eko yang dianggap tidak beradab.

Tak lama setelah Gus Nadir berkomentar, Eko menghapus cuitannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sudah banyak netizen yang menangkap cuitan Eko itu dalam tangkapan layar. Mereka ramai-ramai meminta klarifikasi dari Eko dan tak jarang yang menghujatnya. Tidak hanya dari warganet, respons juga datang dari kalangan Nahdlatul Ulama. Antara lain PWNU Jatim, Ansor Jatim, dan PKB Jatim.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads