Saban hari, MAH bekerja sebagai pelayan di toko es cup waralaba lokal Madiun. Warung ini berada di kampungnya di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun.
MAH merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Jumanto (52) dan Suprihatin (48). Selama ini, MAH dikenal sebagai sosok yang pendiam dan rajin beribadah.
"Pendiam dan agak tertutup, taat salat," ujar ibunya, Prihatin kepada wartawan di rumahnya, Kamis (15/9/2022).
Ia menambahkan, sehari-hari MAH juga aktif dalam kegiatan keagamaan di kampung. Yakni ikut hadrah di masjid.
"Ikut hadrah juga di masjid," tambahnya.
Sedangkan tertutupnya MAH ini, kata Prihatin, lebih karena anaknya tidak mau merepotkan orang tuanya yang hanya bekerja sebagai buruh tani. MAH juga jarang keluar rumah. Ia hanya keluar rumah saat bekerja atau kegiatan keagamaan.
"Jarang keluar dan memang tertutup karena tidak mau merepotkan orang tua. Saya dan suami hanya buruh tani. Dulu saya jadi TKI di Singapura membesarkan anak buat sekolah," ungkap Prihatin.
Prihatin pun merasa kaget dan syok atas penangkapan anaknya. Sambil mengusap air mata, dia berharap anaknya bisa segera pulang.
"Kaget lah, ndak percaya. Semoga segera pulang karena belum pulang sejak dibawa ke Polsek Dagangan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemuda diduga sebagai hacker Bjorka diamankan Tim Cyber Mabes Polri. Pemuda berinisial MAH (21) ini diamankan di Kabupaten Madiun. Informasi yang dihimpun, sang pemuda langsung diperiksa di Mapolsek Dagangan. Pantauan detikJatim hingga dini hari tadi, pemeriksaan pemuda ini masih berlangsung.
(hil/dte)