.webp)
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membagikan ratusan beasiswa melalui Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GNOTA). Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa kurang mampu dan berprestasi yang telah diterima di perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia.
Melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Mokhamat Muhsin, pria yang akrab disapa Mas Dhito ini menyebutkan ada kurang lebih 15.000 pelajar dan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di tahun 2022 ini.
"Untuk tahap satu, GNOTA membagikan bantuan untuk 241 mahasiswa dengan nilai bantuan Rp 1,47 Miliar," kata Muhsin dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhsin menjelaskan bantuan selanjutnya akan diberikan kepada siswa yang baru saja masuk ke jenjang SMP dan SMA sederajat. Pihaknya menambahkan, pemberian beasiswa ini merupakan wujud perhatian Mas Dhito dalam memberikan kesempatan bagi pelajar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
"Ini merupakan bentuk komitmen Mas Dhito untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelajar dari keluarga tidak mampu untuk terus bisa menempuh pendidikan sampai dengan sarjana," tuturnya.
Adapun kriteria penerima manfaat beasiswa GNOTA ini berasal dari warga Kabupaten Kediri yang tergolong tidak mampu dan mempunyai prestasi. Serta lulus dan diterima di perguruan tinggi.
Ia merinci tiga golongan mahasiswa penerima manfaat di tahap pertama ini antara lain mahasiswa S1/D4 sebanyak 140 orang, serta mahasiswa baru D3 dan mahasiswa berprestasi yang masing-masing 13 dan 88 orang.
Ke depannya, menurut Muhsin, Mas Dhito juga menyiapkan beasiswa bagi siswa yang mempunyai prestasi. Baik di bidang akademik maupun non akademik. Harapannya, cakupan manfaat dari beasiswa yang diberikan oleh pemerintah kabupaten akan semakin luas dan bisa dirasakan oleh pelajar dan mahasiswa secara langsung.
Salah satu penerima beasiswa asal Kecamatan Tarokan, Siti Nirna Nawi Muhafaf mengaku senang karena telah mendapatkan bantuan dari Mas Dhito. Usai menerima beasiswa di Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG), ia mengungkap untuk mendapatkan beasiswa ini dirinya pernah mengalami gagal seleksi sebanyak dua kali.
"Alhamdulillah cukup senang, waktu mendaftarkan GNOTA ini banyak lika-likunya. Daftar 3 kali baru lolos kali ini," tuturnya.
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri ini mengaku beasiswa tersebut dapat membantu dirinya dan orang tua. Sebab sebagian tabungannya dapat digunakan untuk keperluan kuliah lainnya. Ia pun berterima kasih kepada Mas Dhito yang telah menyalurkan program tersebut.
"Terima kasih kepada Mas Dhito yang telah menyalurkan bantuan ini. Sangat membantu bagi kami mahasiswa," pungkasnya.
(akd/ega)
