.webp)
Ketua DPRD Lumajang, Anang Akhmad Syaifuddin memutuskan mundur dari jabatannya. Pengunduran diri Anang itu buntut video viral dirinya yang tak hafal Pancasila.
Kejadian Anang tak hafal Pancasila itu terjadi pada Rabu (7/9). Saat itu mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Lumajang sedang menggelar demonstrasi tolak kenaikan harga BBM.
Usai video tersebut viral, Anang mundur dari jabatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam paripurna DPRD, dalam ruangan yang terhormat ini, dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Kabupaten Lumajang," ucap Anang, Senin (12/9/2022).
Setelah paripurna tersebut, Anang memberikan keterangan kepada wartawan. Menurutnya, salah satu alasan dia mundur adalah kecintaan kepada Pancasila.
"Ini adalah bentuk kecintaan saya kepada Pancasila, sehingga pengunduran diri saya tidak ada intervensi dari manapun. Ini benar-benar dari pikiran dan hati saya," kata Anang seperti dilihat di video 20 detik.
Selain itu, politikus PKB itu juga menyinggung PBNU di balik alasan pengunduran dirinya. Dia menyadari penuh bahwa tidak hafal Pancasila murni kasalahannya. Dia tidak mau berdebat panjang.
"Itu bentuk kecintaan saya kepada PBNU, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Undang-undang Dasar 1945, dan semua undang-undang yang ada di negara ini. Saya pikir saya tidak mau beradu logika dan tidak ada intervensi dari siapapun," tegasnya.
Anang mengakui bahwa tidak ada yang salah ketika ada seseorang tidak hafal Pancasila. Akan tetapi, itu menjadi salah jika yang melakukan adalah pejabat publik. Terlebih lagi Ketua DPRD Lumajang.
"Karena bagi saya, mungkin tidak salah orang tidak hafal Pancasila. Tapi itu tidak pantas dilakukan oleh seorang Ketua DPRD Kabupaten Lumajang. Terima kasih," ungkapnya.
Ketika ditanya terkait dirinya memang tak hafal atau sedang grogi ketika menemui demo mahasiswa, Anang tidak mau membahas lebih panjang lagi. Realitanya, dia tetap tidak hafal Pancasila, apapun alasannya.
"Apapun kondisinya, faktanya saya tidak hafal Pancasila," ujarnya secara kesatria.
(dte/dte)
