Mahasiswa Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Blitar menggelar demonstrasi di depan kampus. Mereka menuntut transparansi dana yang selama ini dikelola kampus.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nurul Aini menyebutkan, mahasiswa geram dengan sikap kampus yang mengambil keputusan secara sepihak. Padahal BEM dan DPM sudah meminta perpanjangan SK kepengurusan hingga adanya pelantikan pengurus yang baru.
"Kami minta pencabutan SK BEM dan DPM itu dicabut sampai pelantikan pengurus baru. Karena dua lembaga ini adalah wadah bagi mahasiswa untuk memajukan kampus. Tapi justru rektorat takut kami kritisi," tegas Nurul Aini, Jumat (9/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aini menegaskan, mahasiswa akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah yang lebih banyak, sampai pihak kampus setuju dengan tuntutan mahasiswa. Mahasiswa juga mengancam akan membawa masalah ini ke Kementerian Pendidikan.
"Audiensi sebanyak tiga kali gagal, kemudian kami turun aksi hari ini juga nihil. Ini berarti rektorat memang mengakui ketidaktransparan dana yang dikelola," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa UNU Blitar menggeruduk kampus. Mereka meminta rektorat transparan terhadap pengelolaan dana. Selain itu, mahasiswa juga mengecam pencabutan surat keputusan (SK) BEM dan DPM oleh rektorat.
Rektorat UNU Blitar dinilai tak transparan dengan dana. BEM dan DPM sempat mempertanyakan pengelolaan dana yang dihimpun kampus. Mulai dana kegiatan mahasiswa, biaya skripsi, hingga biaya Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Namun, mahasiswa tidak mendapat jawaban. BEM dan DPM justru dibekukan oleh kampus. SK pengurus dicabut.
(dte/dte)