Kenaikan Harga BBM berdampak pada kehidupan masyarakat. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun memiliki strategi bagi warga yang terdampak.
Eri sendiri tidak menampik dampak dari kenaikan harga BBM. Seperti pada kenaikan harga bahan pokok, bahan bakar nelayan, hingga tarif angkot. Kebijakan ini akan menyentuh kehidupan masyarakat terutama soal pendapatan.
"Ada yang mengatakan disubsidi, tidak. Tapi pemerintah hadir untuk menaikkan taraf hidup dan pendapatannya. Kalau suaminya bekerja sebagai sopir, ibunya masih nganggur bisa dilatih menjahit. Setelah dilatih dikasih mesin dan orderan. Nambah akhirnya dan akan merubah kehidupannya," kata Eri kepada wartawan, Rabu(7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk kenaikan tarif angkutan umum di Surabaya, sudah dibahas dengan Organda dan Pemprov Jatim. Sebab hal itu bukan kewenangan Pemkot Surabaya.
Saat ini yang ia pikirkan ialah bisa mengarungi hidup dengan harga BBM yang naik. "Kalau BBM naik, kebutuhan pokok bisa naik," ujar Eri.
Oleh karena itu, Eri menggelar pasar murah sejak kemarin, Selasa (6/9). Sambil menggelar pasar murah, pihaknya juga menaikkan taraf hidup mereka. Sehingga warga masih punya kemampuan untuk membeli.
"Kita sambil menunggu terus apa saja yang bergerak soal perkara naiknya BBM. Dinas koperasi saya minta menjaga inflasi Surabaya apa saja dampak yang naik langsung lakukan pasar murah," jelas Eri.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja dan dinas lainnya diminta menyuplai keluarga terdampak. Sehingga naik pendapatannya dan mampu membeli. Jadi tidak hanya dengan pasar murah.
"Karena kalau sudah naik BBM maka subsidi ditarik sedikit-sedikit, pasti naik ini. Maka warga Surabaya harus punya kemampuan membeli, daya beli yang ditingkatkan," pungkasnya.
(iwd/iwd)












































