Dilantiknya Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Men PAN RB oleh Presiden Jokowi disambut senang oleh banyak pihak. Salah satunya adalah jajaran Pemkab Banyuwangi. Mantan Bupati Banyuwangi ini bakal memimpin lembaga yang mengatur birokrasi sepeninggal almarhum Tjahjo Kumolo.
"Tentu saja kami sangat bangga atas dilantiknya Pak Anas sebagai menteri. Seluruh keluarga besar Pemkab Banyuwangi dan segenap masyarakat Banyuwangi mengucapkan selamat dan sukses," ujar Sekretaris Daerah Pemkab Banyuwangi Mudjiono kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).
Pengalaman Azwar Anas sebagai Bupati Banyuwangi selama dua periode (2010-2021) yang sarat dengan prestasi, menurut Mudjiono, menjadi bekal penting dalam mengemban tugas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menpan RB ini kan banyak bersinggungan dengan birokrasi. Pengalaman Pak Anas memimpin Banyuwangi tentu bakal jadi modal penting," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Mudjiono, dengan kepemimpinan Azwar Anas tersebut diharapkan mampu memberikan perubahan pada penyelenggaraan birokrasi pemerintahan, khususnya di tingkat daerah. Melahirkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan apa yang menjadi problem di bawah.
"Jika selama memimpin Banyuwangi banyak inovasi dan prestasi yang ditorehkan beliau dalam memanage birokrasi, kami yakin hal tersebut akan semakin ditingkatkan oleh beliau ketika menjadi menteri, ungkap Mudjiono.
Lebih jauh, Mudjiono juga mengharapkan dengan terpilihnya Azwar Anas sebagai Menpan RB, juga bisa berdampak pada peningkatan layanan birokrasi di daerah asalnya. "Semoga Banyuwangi juga nantinya semakin baik pula," harapnya.
Perlu diketahui, Azwar Anas berhasil mengubah wajah Banyuwangi dengan berbagai inovasi. Di antaranya ditetapkan sebagai kabupaten terinovatif se-Indonesia dalam pengukuran indeks inovasi daerah oleh Kementerian Dalam Negeri, kabupaten pertama yang meraih SAKIP (Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan) dengan nilai A, juara UNWTO (Badan PBB untuk Pariwisata) untuk kategori kebijakan publik bidang pariwisata terbaik di dunia, menginisiasi mal pelayanan publik pertama di Indonesia untuk tingkat kabupaten, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik, program Smart Kampung dengan digitalisasi desa, dan berbagai prestasi lainnya.
Di era kepemimpinan Anas, tingkat kemiskinan di Banyuwangi menurun hingga ke level 7,5 persen pada 2019 dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi juga meningkat pesat sekitar 140 persen dari hanya Rp20,86 juta (2010) menjadi Rp51, juta per tahun (2019).
Anas juga pernah dipercaya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), organisasi pemkab se-Indonesia.
Sementara saat menjabat sebagai kepala LKPP, Anas membikin sejumlah terobosan untuk mempermudah penayangan produk di e-Katalog, sistem belanja yang dimiliki pemerintah. Sebelumnya, dalam setahun yang ditetapkan di Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, target produk tayang di e-Katalog sebesar 95.000 produk. Sesuai instruksi Presiden Jokowi, jumlah produk harus mencapai 1 juta produk pada 2022. Dan saat ini telah menembus 1.070.752 produk (per 6 September 2022).
Jumlah penyedia/pelaku usaha kecil-menengah sebesar 14.548, telah melampaui jumlah penyedia non UKM sebesar 6.464 badan usaha. Artinya, pelaku usaha kecil-menengah yang ada di ekosistem e-Katalog sudah sekitar 69% dari total pelaku usaha di e-Katalog. Ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong keterlibatan UMKM pada belanja pemerintah.
Sesuai arahan Presiden, LKPP juga telah melakukan freeze/pembekuan dan "turun tayang" terhadap 13.733 produk impor yang telah ada substitusi produk dalam negerinya. Ini sesuai arahan Bapak Presiden untuk terus mengutamakan produk dalam negeri.
(iwd/iwd)