Aksi lempar batu perguruan silat pecah bersamaan peringatan satu abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun. Aksi lempar batu massa pesilat terjadi di simpang empat Jalan Raya Solo Jiwan tepatnya gapura masuk Jalan Punden Desa/Kecamatan Jiwan Madiun, Jumat malam Sabtu (3/9/2022) dini hari dibantah polisi.
"Ndak papa, itu cuma reng-rengan (Bleyer motor) orang-orang pulang dari padepokan PSHT," ujar Kapolsek Jiwan AKP Gunawan saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (4/9/2022).
Gunawan menyebutkan aksi lempar batu yang disebutnya hanya aksi bleyer sepeda motor, terjadi Jumat malam Sabtu dini hari (3/9) sekitar pukul 00.00 WIB. Saat itu, kata Gunawan, banyak petugas gabungan TNI-POLRI telah menghalau massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lempar ndak, cuma reng-rengan berhenti di jalan (Bleyer motor). Langsung kita dorong selesai, korban apapun ndak ada, korban harta benda ndak ada," tambahnya.
Gunawan menegaskan massa tersebut anggota pesilat pulang acara di padepokan agung PSHT Jalan Merak Kota Madiun. "Itu kejadian Jumat malam Sabtu, memang ndak ada apa-apa itu konvoi pulang dari acara di padepokan (PSHT)," papar Gunawan.
Seorang warga bernama Lasmi mengaku saat kejadian lemparan batu pesilat mengenai rumah warga. Bahkan atap genteng terkena lemparan batu.
'Kejadian lemparan kena genteng itu. Asbes itu toko pulsa juga kena dan rusak," ungkap Lasmi warga setempat.
Sebelumnya Aksi lempar batu oleh pesilat bersamaan peringatan satu abad perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun. Aksi lempar batu oleh massa pesilat itu terekam dalam video dan viral di aplikasi percakapan.
Video berdurasi 12 detik itu menyebutkan kejadian terjadi di Jiwan, Madiun. Tampak dalam video para pesilat masih memakai atribut pakaian warna hitam melempar batu. Lemparan batu itu terlihat saat di sebuah gapura masuk perkampungan dari Jalan Raya Solo Jiwan. Tepatnya gapura masuk Jalan Punden Desa/Kecamatan Jiwan Madiun.
(fat/fat)