Meski sudah terkenal, Farel Prayoga masih membumi. Dia tak meninggalkan sekolah hanya karena banyaknya tawaran job manggung. Dia hanya manggung jika tak berbenturan dengan jadwal sekolah.
Sikap membumi ini rupanya atas didikan orang tua dan pendamping Farel saat dini hingga menjadi terkenal saat ini.
Jadwal manggung Farel Prayoga bisa dibilang padat. Namun, seiring dengan padatnya job manggung, Farel tetaplah menjadi anak yang polos dan sopan. Hal ini tidak membuat Farel menjadi star syndrome.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kita antisipasi agar tidak star syndrome. Ini agar Farel tetap menjadi anak yang baik dan sopan," ujar Zidni Ilman Nafia, pendamping Farel kepada detikJatim, Jumat (2/9/2022).
Zidni mengaku, selain menjadi pendamping, dia juga sebagai orang tua angkat Farel. Dia lah yang sampai saat ini mendampingi Farel ketika ada job manggung ke beberapa kota di Indonesia.
"Saya orang tua angkat Farel. Sama orang tua Farel disuruh dampingi. Terutama menjaga attitude-nya dari star syndrome," tegasnya.
Dia mengaku memberikan wejangan kepada Farel untuk tetap menjadi Farel sebelum viral. Dia berpesan kepada Farel, jika kondisi saat ini adalah bonus dari Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga tidak perlu kaget dan mengubah sikap.
"Selain wejangan ya ada doa untuk dia agar tetap seperti ini. Bahwa sebagai bintang ini hanya anugerah yang disyukuri saja. Ya itu wejangannya, tidak lupa asal, tetap membumi dan alhamdulillah attitude-nya baik hingga saat ini," tambahnya.
Dia memberikan contoh, kala manggung dan disapa pun, Farel membalas dengan bahasa Jawa halus. Lalu saat berjabat tangan dengan orang yang lebih tua, Farel selalu menunduk.
"Selalu menyapa dan berbicara pakai bahasa Jawa halus. Dia cium tangan dengan orang yang lebih tua. Meski itu di atas panggung," tambahnya.
Selama ini, kata Zidni, didikan orangtua sejak dini pun masih melekat di diri Farel.
"Pesannya sejak kecil itu tidak boleh sombong dan selalu membantu," tukasnya.
(hil/dte)