Alasan Anak Mensos Risma Unggah Diskriminasi yang Dialami Putranya ke Medsos

Alasan Anak Mensos Risma Unggah Diskriminasi yang Dialami Putranya ke Medsos

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 01 Sep 2022 14:04 WIB
fuad benardi, anak wali kota risma
Fuad Benardi mengunggah diskriminasi yang dialami putranya ke media sosial. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Anak Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini, Fuad Benardi bercerita jika putranya mengalami diskriminasi kala bermain di salah satu tempat bermain anak di Surabaya. Kekecewaan itu sempat diungkapkan Fuad di Intagram Story. Pun demikian dengan sang istri, Erra Masita Maharani yang juga ikut membagikan kisah itu di media sosial.

Fuad awalnya bisa menerima saat anaknya yang tak menggunakan masker diusir dari playground tersebut. Sebab, SOP di sana sudah seperti itu. Namun, ia jadi kecewa saat melihat ada anak-anak lain yang tak diusir sepertinya, meskipun tak menggunakan masker.

"Kita mengungkapkan kekecewaan dengan mereka, pelayanannya seperti itu," kata Fuad saat dihubungi detikJatim di Surabaya, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian ini berlangsung saat Fuad dan istrinya mengajak dua anaknya, Gwen Syareefa dan Gianluigi Svarga ke playground di salah satu mal kemarin (31/8). Menurut Fuad, memang ada aturan jika pengunjung wajib memakai masker. Sesampainya di playground, Luigi, anak kedua Fuad langsung antusias dan masuk ke wahana. Istri Fuad pun membuntutinya. Saat itu, Erra berusaha memakaikan masker ke Luigi.

Fuad menyayangkan petugas yang terus membuntuti istri dan anaknya saat bermain. Petugas tersebut juga mengingatkan Erra untuk memakaikan masker ke Luigi. Fuad mengakui jika anaknya yang masih berusia 2 tahun tersebut kerap tak kerasan memakai masker dalam waktu lama.

ADVERTISEMENT

"Pas di dalamnya, istri saya diikuti terus sama petugasnya dan disuruh pakai masker. Waktu itu sudah berusaha untuk memakaikan masker ke Luigi. Tapi memang dari dulu dia itu susah pakai masker, ya tetap akhirnya dicopot bahkan sampai nangis juga," imbuh Fuad.

Lantaran tak memakai masker, petugas wahana bermain itu akhirnya mengusir istri dan anaknya untuk keluar dari wahana. Fuad mengaku masih bisa menerima hal ini karena memang pengusiran ini sudah sesuai dengan SOP yang diterapkan di playground tersebut.

Lalu, ia di depan playground menunggu anak pertamanya Gwen yang masih bermain. Saat menunggu itu, Fuad mengaku kecewa karena mendapati fakta lain. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika ada anak-anak lain yang masih bebas bermain di dalam meskipun tidak menggunakan masker. Anak tersebut juga tak diingatkan atau dibuntuti seperti anaknya.

"Setelah kita selesai main, terus kita balik. Nah pas balik itu saya lihat ke dalam wahana dan saya coba tanya ngecek apa benar memang semua anak itu harus memakai masker tanpa terkecuali," ungkapnya.

"Ketika saya lihat itu ada dua anak cowok sama cewek, itu nggak pakai masker dan kayak ada pembiaran, tidak diingatkan, nggak ditegur, dan tidak diikuti kayak anak saya," sesal Fuad.

"Ini anak saya kemarin mainan kayak tahanan aja diikutin sama petugasnya gitu," Fuad melanjurkan.

Akhirnya ia pun sempat terpantik emosi hingga meminta penjelasan karyawan di sana. Saking emosinya, Fuad membawa-bawa etnis. Ia merasa tak adil dan merasa didiskriminasi.

"Nggak, saya nggak ngomong, kita nggak ngomong (dari keluarga Risma) karena kita sadar memang SOP dari playground tersebut seperti itu. Tapi yang kita permasalahkan, yang kita kecewa dan benar-benar kita kecam itu terkait kenapa perlakuan dengan anak lain itu berbeda, yang sama-sama tidak memakai masker," tukas Fuad.




(hil/dte)


Hide Ads