Kagama Banyuwangi dan Jember Diminta Guyub-Migunani

Kagama Banyuwangi dan Jember Diminta Guyub-Migunani

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 29 Agu 2022 03:05 WIB
Ganjar Pranowo Lantik Pengurus Kagama Jember dan Banyuwangi
Ganjar Pranowo Lantik Pengurus Kagama Jember dan Banyuwangi. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo melantik Pengurus Cabang Kagama Banyuwangi dan Jember. Ganjar meminta Kagama guyub dan migunani (bermanfaat).

Ia mengatakan, dengan guyub dan migunani di manapun keberadaan Kagama bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, Bangsa, dan Negara.

"Yang penting bisa guyub, yang kedua migunani. Ini filosofi yang kemudian banyak kepengurusan terbentuk," ujar pria yang juga Gubernur Jawa Tengah dalam Pelantikan Pengurus Cabang Kagama di Warung Sentongsongo, Jl Simpang Gajah Mada, Banyuwangi, Minggu (28/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menambahkan, dia selalu menyampaikan kepada pengurus Kagama untuk hidup rukun sesama anggota Kagama. Migunani, atau bermanfaat dalam artian bermanfaat bagi bangsa, Negara, masyarakat, dan kemanusiaan.

"Banyuwangi dan Jember kita lantik pengurus cabangnya untuk bisa membantu masyarakat dan pemerintah setempat," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai contoh sederhana, di Banyuwangi terdapat masyarakat Suku Using yang kaya dengan seni dan budaya yang luar biasa. Di sini, anggota Kagama yang sekolah sastra harus mengembangkan budaya dan sastranya.

"Ini contohnya saya dikasih buku. Ini keren banget bukunya. Ini bisa kita eksplore, bisa kita bedah, bisa kita cuplik satu persatu. Kalau perlu diaudio-visualkan, masukin ke medsos. Sehingga banyak orang tahu," ujarnya.

Begitu juga pada sektor-sektor lainnya. Baik seni, kuliner, destinasi wisata, UMKM, ekonomi kreatif, dan banyak sektor lain yang bisa dieksplorasi. Ia berharap anggota Kagama bisa ikut membangun melalui sektor keilmuan yang dimilikinya.

Lebih jauh Ganjar menjelaskan, jika setiap kepengurusan Kagama bisa melakukan itu maka kemandirian-kemandirian itu bisa menjadi nyata dengan pendampingan Kagama.

Dia menegaskan dalam proses pendampingan pada masyarakat dan pemerintah daerah ini Kagama juga bekerja sama dengan UGM sebagai ibu yang melahirkan Kagama.

"Dan kita komunikasi termasuk kita yang di pemerintahan sehingga sebenarnya sinerginya bisa lebih banyak," ujarnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads